SIDOARJO, FaktualNews.co-Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 tidak jarang harga kebutuhan pokok seperti beras mengalami kenaikan.
Namun kali ini, kenaikan harga beras di Sidoarjo dipastikan tidak akan terjadi. Karena, stok beras yang dimiliki Perum Bulog cukup melimpah.
Wakasub Bulog Drive Surabaya Utara Imam mengungkapkan stok beras yang dimiliki Perum Bulog Subdrive Surabaya Utara per 4 Desember 2019 adalah 182.805 ton.
Subdrive Surabaya Utara juga membawahi wilayah Kabupaten Sidoarjo. “Artinya stok beras jelang Nataru dipastikan sangat aman,” terangnnya, Kamis (5/12/2019).
Masyarakat tidak perlu khawatir, karena dengan jumlah stok yang mumpuni akan sangat meminimalisir kenaikan harga beras di pasaran.
Ningsih salah satu pedagang beras di Pasar Larangan, Candi, Sidoarjo juga mengakui harga beras cenderung stabil.
Untuk beras merek lele biru harga per kilogramnya Rp 9.700, beras merek kepodang harganya Rp 8.900 dan beras pelikan Rp 11.400. “Masih stabil,” ulangnya.
Dalam membeli beras, masyarakat juga cukup beragam. Ada yang memberi eceran, ada juga yang membeli langsung dalam hitungan karung. Tentu harga per karung akan ada selisih jika dibandingkan dengan harga eceran.
Meski cenderung stabil, Bulog juga tidak hanya berdiam diri mendekati momentum nataru. Bulog bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sidoarjo juga akan melakukan sidak pasar.
Hal itu sebagai salah langkah preventif untuk mencegah penimbunan beras maupun kenaikan harga beras yang tidak wajar. Sejumlah titik operasi pasar akan ditelusuri secara berkala, tentunya dengan waktu yang sudah diatur sedemikian rupa.
Dengan stok beras yang cukup aman, Imam berharap masyarakat tidak perlu resah tentang kebutuhan bahan pokok.
Masyarakat dapat menikmati libur natal dan tahun baru dengan lebih tenang tanpa khawatir peningkatan pengeluaran karena harga bahan pokok seperti beras.