PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Ternyata, Kota Probolinggo memiliki Pura. Namanya, Pura Dharma Bhakti, berlokasi di jalan Wali Kota Gatot, Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, tepatnya utara Perumahan Asabri. Pura yang didirikan tahun 2012 digunakan untuk kegiatan agama Hindu.
Pada Sabtu (7/12/2019) kemarin, Pura Dharma Bakti dikunjungi ratusan pemeluk agama Hindu dari Kota Probolinggo dan sekitarnya atau Probolinggo Raya. Mereka memperingati hari suci Saraswati, yakni turunnya ilmu pengetahuan. Selain persembahyangan, juga diisi acara Piodalan Pura Dharma.Bhakti.
Acara dipimpin Ida Pandita Putra Nirmala Wilawatikta dari Singosari Malang dan berlangsung di Pura Dharma Bhakti, utara pertigaan jalan Maramis.
Selain upacara ritual dan persembahyangan, acara tersebut juga diisi Tari Rejang Dewa serta Dharma Wecana oleh Dr Drs Made Ariasa giri M.Pd.H, direktur pasca sarjana STAHN (Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri) seeorang Mpu Kuturan Bali.
Selain umat Hindu dari Kota, acara yang berlangsung khidmat dari pagi hingga sore tersebut, dihadiri pula umat Hindu dari Kecamatan Sumber dan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Mulai dari anak-anak hingga mereka yang sudah berumur mengikuti acara demi acara dengan khusuk.
Bau kemenyan (harum-haruman), mengiringi acara khidmat dan khusuk tersebut, hingga berakhir. Acara ditutup degan Parama Santhi atau bersalam-salaman.
Pengempon Pura Dharma Bhakti, I Nyoman Harayasa mengatakan, acara seperti itu sudah dilaksanakan tujuh kali di pura tersebut. Yakni, setelah Pura di selatan lapangan Karya Bhakti milik Batalion Zipur X itu diresmikan.
“Sudah ketujuh kalinya kami menggelar acara seperti ini, Sejak pura ini diresmikan 12 Januari 2012 lalu,” ujarnya usai acara.
Menurutnya, acara Saraswati dirayakan setiap 210 hari, tepatnya setiap Sabtu Manis, wuku watu gunung (penanggalan atau kalender Hindu). “Kami rutin merayakannya. Setiap sabtu manis,” tambahnya.
Dijelaskan, ilmu pengetuan di agama Hindu dilambangkan atau diibaratkan Dewi Saraswati. Sesosok wanita lemah lembut yang kecantikannya mempesona, mengundang decak kagum setiap orang yang melihatnya.
“Ibarat seorang wanita, ilmu itu indah dan menyenangkan. Dengan ilmu, kita menjadi pintar dan memiliki kedudukan,” ucapnya.
Karenanya, menurut I Nyoman, mencari ilmu itu tidak ada ruginya, bahkan pengetahuannya akan terus bertambah. Dengan ilmu, orang yang tidak tahu akhirnya menjadi tahu dan sesuatu yang gelap akhirnya menjadi terang-benderang.
“Belajar atau menuntut ilmu itu tidak ada batasannya. Mulai anak-anak sampai tua. Maka dari itu tuntutlah ilmu dan belajarlah sampai kapanpun,” tandasnya.