FaktualNews.co

Tempat Leluhur Suku Tengger

Padmasana di Wonokitri Pasuruan, Segera Dibangun Kembali

Peristiwa     Dibaca : 892 kali Penulis:
Padmasana di Wonokitri Pasuruan, Segera Dibangun Kembali
FaktualNews.co/Istimewa/
Padmasana yang merupakan tempat leluhur bagi Suku Tengger.

PASURUAN, FaktualNews.co –  Sebuah Padmasana yang menjadi tempat leluhur Suku Tengger yang juga digunakan untuk menaruh sajian bagi kalangan ummat Hindu, di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, yang kondisinya rusak. Rencananya mulai tanggal 15 Desember 2019 ini, akan dibangun secara swadaya masyarakat.

Hal itu diungkapkan Camat Tosari, Hari, saat dikonfirmasi FaktualNews.co, Selasa (10/12/2019). Bangunan tempat para leluhur yang berada di bawah mata air suci Widodaren Bromo ini, dianggap sebagai musibah.

“Sesuai kesepakatan para ketua adat Tengger, diputuskan bahwa kerusakan di Padmasana adalah musibah,” kata Hari, saat dihubungi.

Menurut Hari, dari pertemuan yang juga dihadiri tokoh masyarakat Suku Tengger, hasil keputusannya tak mempersoalkan lagi terkait kerusakan yang terjadi di area Padmasana. Karena insiden tersebut dianggap suatu kejadian yang harus diterima bersama.

“Sehingga atas keputusan itu semua mufakat. Ini dilakukan demi kondusifitas,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa Padmasari bukan tempat sembahyangnya bagi ummat Hindu seperti yang banyak beredar di media sosial (medsos).

“Jadi kami tegaskan, bahwa tempat itu adalah tempatnya leluhur bagi kalangan suku Tengger yang ada di empat wilayah yakni Kabupaten Pasuruan, Malang, Probolinggo dan Lumajang,” terang Hari.

Seperti di wartakan, Padmasana yang berada di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, diduga dirusak oleh orang tak bertanggung jawab.

Di lokasi, tampak puing-puing bangunan yang berserakan di sekitar Padmasana yang berada di sekitar Gunung Bromo, yang merupakan destinasi wisata dunia.

Beberapa pihak menyebutkan rusaknya lokasi keluhur itu, adanya unsur kesengajaan yang dilakukan oleh pihak yang ingin perkeruh keadaan.

Kerusakan bangunan dengan berketinggian sekitar dua meter tersebut, disesalkan masyarakat sekitar yang merupakan Suku Tengger. Kerusakannya baru diketahui pada hari Sabtu (7/12/2019) siang.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin