FaktualNews.co

Viral di Grup Facebook

Karena Birokrasi Rumit, Warga Jatim Enggan Bayar Pajak Kendaraan

Birokrasi     Dibaca : 2408 kali Penulis:
Karena Birokrasi Rumit, Warga Jatim Enggan Bayar Pajak Kendaraan
FaktualNews.co/Istimewa/
Potongan tampilan postingan yang diambil dari pemilik akun.

SURABAYA, FaktualNews.co – Belakangan ini viral di grup Facebook, sebuah postingan tentang keluhan masyarakat soal pembayaran pajak kendaraan bermotor. Postingan ini diunggah  pemilik akun Rizaldi pada laman grup Berita E Wong Lamongan, Selasa (24/12/2019), pukul 20.36 WIB.

Dalam postingan tersebut, pemilik akun menuliskan penyebab masyarakat Jawa Timur enggan membayar pajak kendaraan, tak lain disebabkan rumitnya birokrasi yang diterapkan petugas SAMSAT.

“Rakyat itu malas buat bayar pajak karena faktor birokrasi SAMSAT, mau bayar pajak harus pakai KTP sesuai motor. Kalau KTP tidak sesuai motor, ditolak,” tulisnya.

Lalu pemilik akun melalui postingannya kembali menuliskan mengenai taraf hidup masyarakat Indonesia, yang menurutnya rata-rata kelas menengah kebawah. Sehingga kerap membeli kendaraan bekas. Itu pula yang membuat para wajib pajak tak mengantongi KTP sesuai dengan identitas pada STNK kendaraan.

“Beli motor bekas dengan susah payah agar bisa beli dan belum bisa balik nama. Biaya balik nama mahal,” lanjutnya.

Ia pun berharap, nantinya pemerintah menghapus syarat membayar pajak harus mengantongi KTP dengan identitas sesuai yang tercantum pada STNK. Agar masyarakat antusias membayar pajak, tidak perlu diiming-imingi undian berhadiah.

“Seharusnya bayar pajak motor itu cukup STNK saja,” tutupnya.

Postingan dari akun Rizaldi saat berita ini ditulis, telah ditanggapi sedikitnya 2116. Serta, mendapat hampir seribu komentar dari warganet.

Kebanyakan mereka sepakat dengan apa yang ditulis Rizaldi. Namun tak sedikit pula yang kurang sependapat karena berbagai macam alasan.

Rizaldi juga melampirkan sebuah gambar banner milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, berisi ajakan taat bayar pajak kendaraan bermotor.

Di banner itu, pemerintah juga mengiming-imingi hadiah menarik berupa uang tunai Rp 25 juta hingga tabungan umrah yang disiapkan bagi 10 wajib pajak patuh.

Sebelumnya, tim redaksi telah mengkonfirmasi pemilik akun melalui aplikasi messenger. Akan tetapi belum ada tanggapan.

 

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin