FaktualNews.co

Merasa Mampu, 70 Penerima Bantuan PKH di Situbondo Mundur

Peristiwa     Dibaca : 964 kali Penulis:
Merasa Mampu, 70 Penerima Bantuan PKH  di Situbondo  Mundur
Faktualnews.co/Fatur Bari
Kepala Dinsos Kabupaten Situbondo, Abu Bakar.

SITUBONDO, FaktualNews.co – Sebanyak 70 orang penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Situbondo, mereka mengundurkan diri karena merasa sudah mampu. Mereka mengaku malu menerima bantuan PKH karena masih banyak warga miskin lebih membutuhkan.

Pengunduran diri secara mandiri 70 orang penerima PKH tersebut, mendapat apresiasi langsung dari Bupati Dadang Wigiarto. Bupati Situbondo juga memberikan penghargaan dan santunan, karena mereka memiliki inisiatif mengundurkan diri sebagai penerima PKH.

Saat ini, ada 39. 331 penerima bantuan PKH di Situbondo. Jumlah total bantuan PKH di Kabupaten Situbondo mencapai Rp. 110, 225 miliar lebih. Bupati memerintahkan Kepala Dinas Sosial, agar melakukan verifikasi faktual karena disinyalir ada warga sudah tak layak lagi menjadi penerima bantuan PKH.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Situbondo, Abu Bakar Abdi mengatakan, pihaknya akan mengerahkan para pendamping melakukan verifikasi faktual terhadap penerima PKH. Jika satu pendamping mendata 200 penerima dan menemukan 100 penerima sudah tidak layak lagi, maka harus direkomendasikan untuk dikeluarkan sebagai penerima PKH.

“Verifikasi ini dilakukan agar bantuan PKH tepat sasaran. Bantuan yang ditarik dari penerima, akan dialihkan kepada warga yang lebih membutuhkan yaitu berstatus warga miskin dan sangat miskin,” bebernya, Selasa (31/12/2019).

Lebih jauh Abu Bakar mengatakan, saat ini jumlah warga yang secara mandiri bersedia keluar jadi penerima PKH masih sangat kecil. Melalui verifikasi tersebut.

”Kami akan memaksa penerima yang sudah tak layak dikeluarkan untuk dialihkan kepada warga yang lain. Jangan sampai kesalahan data penyaluran dianggap sebagai rezeki, padahal mereka sebenarnya sudah mampu dan tak memenuhi komponen penerima bantuan PKH,”pungkasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh