Wisata

Tak Ingin Motor Raib Terulang, Pengunjung Pantai Permata Pilang Akan Diberi Tanda Pengenal

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Pengelola Pantai Permata, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, akan memberi tanda pengenal atau ID Card kepada seluruh pengunjung. Menyusul raibnya 4 unit sepeda motor Desember 2019 lalu.

Hanya saja belum diketahui pasti, bentuk Id card-nya dan kapan akan diterapkan. Yang jelas, rencana tersebut akan diterapkan secepat mungkin. Agar kejadian serupa tidak terulang kembali, sehingga berdampak pada turunnya jumlah pengunjung atau wisatawan.

Hal tersebut tersebut diungkap Mahmud, koordinator pengelola pantai, Rabu (1/1/2020) sore, usai bertemu dengan sejumlah pengurusnya di lokasi wisata. Disebutkan, hal itu dilakukan sebagai upaya melindungi barang milik pengunjung.

Diakui, hilangnya sepeda motor pengunjung sebagai akibat dari lemahnya pengamanan dan keamanan. Sebab, hingga saat ini pihaknya belum menempatkan petugas di pintu masuk pantai. Pengunjung masih bebas keluar masuk pantai tanpa dipungut restribusi apapun, termasuk parkir
kendaraan.

Dengan demikian, keamanan dan keselamatan barang milik pengunjung menjadi tanggungjawab masing-masing. Guna mengantisipasi dan kejadian serupa tidak terulang kembali, pihaknya akan memberi tanda pengenal kepada setiap pengunjung yang masuk area pantai permata. “Itu upaya
kami,” kata Mahmud.

Tanda pengenal yang dimaksud bisa id card atau jenis lainnya. Dijelaskan, seluruh pengunjung di pintu masuk akan diberi tanda pengenal dan petugas akan meminta tanda pengenal yang diberikan saat pengunjung hendak meninggalkan atau keluar pantai.

“Cara ini mencegah tindak pencurian sepeda motor atau barang-barang lain milik pengunjung,” katanya.

Saat ditanya, apakah pengunjung akan dikenai biaya ? Pria yang juga sebagai ketua Lembaga Pemberdayaan masyarakat (LPM) Kelurahan Pilang masih akan berkonsultasi dengan Pemkot dan DPRD.

“Secepatnya kami konsultasi. Apakah sudah ada aturannya atau belum. Apakah kami boleh narik karcis atau tidak. Kami khawatir disalahkan,” tambahnya.

Pihaknya tidak ingin dikatakan melakukan pungutan liar (Pungli). Namun menurutnya, sepanjang tidak memberatkan dan barang atau sepeda motor pengunjung aman, tidak ada masalah.

“Menurut kami seperti itu.Tapi kadang ada pengunjung yang tidak mau atau tidak terima dengan tarikan itu. Padahal, demi kemyamanan kita bersama,” tandasnya.

Dana yang terkumpul dari karcis masuk nantinya, untuk petugas jaga pintu masuk. Sisanya, akan digunakan untuk biaya pengembangan dan perbaikan pantai.Mahmud menyebut, masih banyak yang harus dikembangan dan dibenahi dan pekerjaan tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit.

“Apa yang kami lakukan di sini untuk memberdayaakan masyarakat sekitar. Wabilkhusus warga Pilang,” jelasnya.

Terhadap rencana kedepan yang akan dilakukan, Mahmud mengatakan, akan terus berkoordinasi dengan pemkot dan masyarakat yang peduli dengan pantai permata. Ia bersama pengelola pantai yang lain akan sering melakukan kerja bakti, lokasi yang kini masih belum nyaman dipandang mata.

“Sementara rencana jangka pendeknya itu. Memperbaiki sarana dan prasarana.Rencana besarnya, masih kami bicarakan dengan pengurus,” pungkasnya.