Peristiwa

Sosok Rowaini di Mata Sekda Lamongan, Si Menantu

LAMONGAN, FaktualNews.co – Menyusul terbunuhnya Rowaini, sang mertua, Yuhronur Efendi, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Lamongan, berharap pelaku segera ditemukan dan dihukum seadil-adilnya setimpal dengan perbuatan yang dilakukannya.

“Saya pikir ini sesuatu yang memprihatinkan dan mengenaskan. Ibu ini kan dalam kondisi masih memakai mukena, ini kan perbuatan yang di luar nalar kemanusiaan kita,” kata Yuhronur, Sabtu (04/01/2020) saat pemakaman.

Dia mengatakan, dirinya sama sekali tidak merasakan firasat apapun sebelum ibu mertuanya itu meninggal dunia.

Menurut Yuhronur, pada Jumat siang sekitar pukul setengah dua siang, ibu mertuanya itu masih aktif berkomentar di sebuah grup media sosial keluarga besarnya.

“Kita tidak memiliki firasat apa-apa, bahkan siangnya beliau juga menceritakan panen pepaya dan minggu besok ini mau mengirimkan pepaya itu ke panti asuhan bersama beras yang memang setiap bulan rutin diberikan,” ucap Yuhronur.

Yuhronur mengaku, semasa hidupnya sang ibu memang orang yang suka berbagi dan juga sebagai pribadi ulet dalam memperjuangkan keluarga. Bahkan kata Yuhronur, ibu mertuanya itu tidak pernah mengeluh tentang masalah yang dialami.

“Kalau punya masalah atau hal-hal yang tidak menyenangkan itu jarang diceritakan kepada anak-anaknya. Beliau juga paling rajin membangunkan anak-anaknya untuk salat tahajud dan salat subuh. Bahkan saat meninggal beliau juga masih memakai mukena. Selalu mengingatkan anak-anak dan cucu-cucunya untuk salat, itu yang paling saya ingat,” tuturnya.

Yuhronur menambahkan, sang ibu memang tinggal sendiri dan ada rumah yang dijadikan tempat kos. Hanya saja, kata Yuhronur, anak-anaknya selalu bergantian untuk datang atau membawa sang ibu ke rumah anak-anaknya secara bergantian.

“Di sebelah rumah itu kan ada gudang yang disewakan sebagai tempat kos. Karena memang beliau sendirian, kadang kalau menginap di rumah anaknya itu ya memang tidak bisa terlalu lama, karena dia lebih senang di rumahnya. Mungkin beliau tidak ingin mengganggu anak-anaknya atau mungkin sudah terbiasa mandiri,” ucap Yuhronur.

Kini jenazah ibu 4 anak tersebut, usai menjalani proses autopsi di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, dibawa pulang dan dimakamkan di tanah kelahiran korban di Dusun Glogok, Desa Sumberwudi, Kecamatan Karanggeneng.

Seperti diberitakan sebelumnya, ibu mertua Sekkab Lamongan ditemukan meninggal dunia di rumahnya dalam keadaan bersimbah darah, dengan luka bacok pada pangkal leher kiri dan lengan tangan kiri. Diduga dia menjadi korban perampokan.