FaktualNews.co

Kades Ponggok Jawa Tengah Tularkan ‘Virus’ Kesuksesan di Lamongan

Peristiwa     Dibaca : 2098 kali Penulis:
Kades Ponggok Jawa Tengah Tularkan ‘Virus’ Kesuksesan di Lamongan
Seminar Nasional yang digelar oleh Fornasmala di Gedung Graha Bhinneka Karya Lamongan.

LAMONGAN, FaktualNews.co-Junaedi Mulyono, Kepala Desa (Kades) Ponggok Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, memberi resep inovasi kesuksesan desanya dalam mengembangkan potensinya.

Kesuksesan pembangunan di Desa Ponggok menjadi salah satu spot wisata dan mendatangkan keuntungan yang besar tersebut berbekal inovasi dan kreativitas.

“Desa Ponggok dulunya masuk daftar desa termiskin se-Provinsi Jawa Tengah. Karena rendahnya tingkat pendidikan dan tingginya angka pengangguran. Tapi sekarang Desa Ponggok berkembang dan berlimpah air,” kata Junaedi Mulyono, Minggu (05/01/2020).

Hal itu disampaikan saat menjadi pemateri Seminar Nasional yang digelar Forum Nasional Mahasiswa Lamongan (Fornasmala) di Gedung Graha Bhinneka Karya Lamongan.

Perkembangan sebagai desa mandiri baru, lanjut Junaedi, meningkat tajam sejak 2009. Pendapatan Desa Ponggok dalam kurun 3 tahun, mengalami kenaikan hingga 50 kali lipat pada 2013 hingga 2016.

“Pemerintah Desa Ponggok perlahan mendirikan BUMDes Tirta Mandiri sejak tahun 2019 yang berfokus mengolah umbul atau sumber air alami.

Itu menjadi obyek wisata selam air dangkal (snorkeling) yang kemudian menjadi daya tarik wisatawan dan sekarang menjadi pendapatan Desa Ponggok yang mencapai miliaran rupiah,” Terang Junaedi.

Itu merupakan sebuah prestasi yang luar biasa dari sebuah desa yang dulu miskin, menjadi sebuah lokasi yang menjadi magnet wisatawan luar daerah untuk berkunjung.

“Pencapaian dan inovasi yang dilakukan tak lepas dari anugerah Tuhan yang memberikan Desa Ponggok air yang melimpah,” ujarnya.

Junaedi menambahkan, Desa Ponggok makmur dengan menerapkan strategi yang saling berkaitan.

Yaitu tata ruang perencanaan yang matang, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Sumber Daya Manusia (SDM), dan teknologi.

Untuk sistem administrasi desa, jelas Junaedi, Desa Ponggok sudah menggunakan aplikasi desa pintar yang dibuat untuk melakukan seluruh pelayanan desa kepada masyarakat.

“Inovasi dapat dilakukan tidak harus menggunakan dana desa, tetapi dengan pendapatan desa yang dikelola dengan baik dan matang,” kata Junaedi memberi contoh.

Rektor Unair Surabaya Mohammad Nasih yang juga menjadi pemateri seminar ini mengungkapkan pentingnya Indonesia pada era revolusi industri 4.0, sehingga banyak faktor yang harus disiapkan, satu diantaranya pembangunan sumber daya manusia (SDM).

“Pembangunan SDM sangat penting untuk generasi milenial yang diharapkan mampu menjadi pilar dalam mendorong keberhasilan Indonesia guna bersaing secara global. Para milenial ini harus bisa menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,” ucapnya.

Desa Ponggok, sambungnya, salah satu spot wisata desa yang ada di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten.

Siapa sangka Desa Ponggok dulunya masuk dalam daftar desa termiskin se-Jawa Tengah dan kini sukses mengembangkan potensinya berbekal inovasi dan kreativitas.

“Kita dapat melakukan investasi dengan masyarakat misalnya dengan satu orang satu juta untuk membantu investasi desa,” pungkasnya.

Selain Kades Ponggok dan Rektor Unair, acara ini juga dihadiri Bupati Lamongan Fadeli dan beberapa pejabat lain di lingkungan Pemkab Lamongan.

Hadir pula mahasiswa, pemuda dan kepala desa serta mahasiswa anggota Fornasmala.

Menteri Pemberdayaan Desa, Halim Iskadar dan Waki Gubenur Jatim, Emil Dardak berpartisipasi melalui Video Call yang tersambung via online.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Tags