PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Sidak yang dilakukan Komisi II DPRD Kota Probolinggo ke Pasar Baru, Senin (6/1/2020) pukul 10.00 WIB menjadi ajang “wadul” sejumlah pedagang pasar. Mereka curhat soal pasar yang bocor, setiap kali hujan, sehingga dagangannya sepi pembeli.
Banyak pembeli yang tidak beli ke dirinya, dengan alasan becek, karena tumpahan air dari atap pasar. Dampaknya, penghasilan merekapun berkurang. Mereka meminta dan berharap, kepada dewan, atap yang bocor segera diperbaiki agar pembeli normal seperti saat bedaknya tidak bocor.
Seperti yang diungkap Eni (47) penjual kelapa dan salah satu penjual sayuran dan kue basah dan kering. Menurut mereka, jalan pasar becek lantaran talang pasar bocor sehingga pembeli enggan membeli dagangannya. Kondisi seperti itu sudah lebih dari 2 tahun, namun belum ada perbaikan dari pihak pasar.
Mereka berharap, komisi II bisa meneruskan aspirasinya ke Pemkot. Sebab, selama ini keluhan mereka dan pedagang lain yang talang di dekat kiosnya bocor, tidak ada yang menanggapi.
“Ini mumpung ada pak dewan. Talangnya bocor pak, pembeli malas ke sini. Tolong pak diperbaiki,” pinta Eni yang diperkuat oleh pedagang lain.
Hal senada juga diungkap Halim, pemilik toko Sinar Niaga di Jalan Tjut Nya’ Dhien atau di luar pasar. Kepada komisi II dan Arifbillah Kepala UPT Pasar Baru yang mengikuti rombongan, Halim meminta agar jalan niaga terutama di bawah Tempat Penampungan Sementara (TPS) pedagang Pasar Baru, dibersihkan.
Sebab menurutnya, jika hujan air menggenang alias banjir lantaran aliran atau saluran air tertutup sampah. Akibatnya, pembeli enggan lewat jalan Niaga, sehingga pembeli sepi. Tak hanya berdampak ke Halim, beberapa pedagang yang berjualan di pasar juga terdampak.
“Ya, pasti berkurang pembelinya. Sampai 50 persen. Kami mohon sampah dibersihkan, pintanya.
Ketua komisi II Sibro Malisi membenarkan, kalau talang Pasar Baru banyak yang bocor. Pemkot segera memperbaiki atau mengganti tolong yang bocor, terutama di dekat lapak pedagang. Sehingga menjadi layak untuk penjual dan pembeli.
“Jangan salahkan kalau warga membeli di pasar modern. Karena pasarnya memang tidak layak,” tandasnya.
Politisi NasDem itu akan menyampaikan keluhan warga ke eksekutif. Selain bocor, juga soal kebersihan dalam dan di luar pasar yang dikeluhkan Halim dan pedagang lain. Sibro berharap DLH segera bertindak, sehingga jalan niaga tidak tergenang air. “Kami minta DLH membersihkan sampaj secepatnya. Kasihan pedagang,” tegasnya.
Beda dengan Kepala Pasar Baru Arifbillah. Ia akan berkoordinasi dengan Dishub dan Satlantas untuk menutup total jalan Niaga atau Tjut Nya’ Dhien barat pasar dan jalan Prajurit Suaman, timur pasar, Sebab, kedua jalan tersebut dipadati pengendara roda 2 dan kendaraan roda empat.
“Kami minta supaya ditutup. Kecuali pengendara sepeda motor yang mau belanja di sini,” tandasnya.
Sebab selama ini, pembeli kesulitan memarrkir kendaraannya. Jika jalan hanya bisa diakses pembeli, maka jalan tembus yang di sebelah TPS nantinya akan dibuat tempat parkir. Tentang pasar bocor dan tidak layak, Arif mengatakan, akan mengajukan proposal perbaikan ke OPD terkait.
“Ya, pastilah kami tindaklanjuti keluhan pedagang. Kasihan mereka,” pungkasnya.