Peristiwa

Teror Tawon Ndas di Kota Probolinggo, Petugas Damkar Pilih Bakar Sarangnya

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Probolinggo, memusnahkan tawon ndas, Selasa (7/1/2020) pukul 10.00 WIB. Hal itu dilakukan, lantaran tawon yang bernama lain Vespa Affinis tersebut membahayakan warga.

Diperoleh informasi, ada 2 warga Perumahan Pilang Permai, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, yang menjadi korbannya. Pertama, penjaga (Waker) yang juga bertugas bersih-bersih dan seorang warga yang diminta memetik atau mengunduh buah mangga.

Dibutuhkan tangga panjang, mengingat posisi sarang tawon di pohon mangga agak tinggi. Eksekusi berlangsung sekitar satu jam lantaran posisi sarang sulit dijangkau dengan tangan. Petugas terpaksa membakar sarang berikut tawonnya, lantaran sulit ditangkap hidup-hidup dengan cara memasukkan sarang ke karung plastik.

Kasi Pengendalian Damkar pada Dinas Satpol PP, Abdullah mengatakan, eksekusi agak lama karena menunggu tawon yang bermain di luar, masuk ke sarangnya. Pemusnahan dengan cara dibakar dilakukan, lantaran petugas sulit menjangkau sarang.

“Terpaksa kami bakar, karena petugas kesulitan menjangkau sarang,” ujarnya.

Biasanya, lanjut Abdullah, jenis tawon apapun dieksekusi atau diambil hidup-hidup. Kemudian dipindah ke tempat yang lebih aman. Caranya, petugas yang sudah pakaian lengkap untuk melindungi diri dari sengatan tawong, membawa karung plastik.

“Sarang dimasukkan ke karung plastik, lalu diikat. Kita bawa ke tempat aman lalu dilepas,” tambahnya.

Tawon ndas tersebut bersarang di pohon mangga, depan rumah Jumaiyah (50) Perumahan Pilang Permai, Jalan Brantas. Istri dari Alim Sabardik itu melapor ke Dinas Satpol PP lantaran membahayakan dirinya dan warga. Satu setengah bulan yang lalu menyengat warga yang disuruh memetik mangganya.

“Dua warga kademagan yang kami suruh metik mangga. Satu orang yang disengat,” ujarnya.

Pria tersebut, kata Jumaiyah, tidak pingsan, tetapi hanya duduk berdiam diri. Saat ditanya, menjawab kalau habis disengat tawon. Beberapa saat setelah dibawa ke teras rumahnya, sakitnya berangsur hilang.

“Nggak sampai pingsan. Tapi duduk dan diam. Saya bingung waktu itu. Tapi lama-lama sakitnya hilang dan sembuh,” jelasnya.

Akibat kejadian tersebut, Jumaiyah akan memotong pohon amngganya. Selain ada tawon pindah ke tempat lain, tanaman mangga di depan rumahnya sudah keropos. Namun, Slamet tetangganya sebelum dipotong, tawon dimusnahkan dulu agar tidak menyengat orang lain. “Pak Slamet yang laporan. Bukan saya,” pungkasnya.

Slamet membenarkan, kalau dirinya yang melapor ke kantor Dinas Satpol PP. Ia melapor karena sudah dua kali tawon yang dimaksud menyengat warga. Salah satunya Miftah, penjaga sekaligus petugas kebersihan perumahan.

“Miftah sempat pingsan. Namun sembuh sebelum dibawa ke Puskesmas. Saya lapor, takut ada korban berikutnya,” ujarnya singkat.