Nasional

Ketua KPK Enggan Sebut OTT Sidoarjo Sebagai Gebrakan Awal Kinerjanya

SURABAYA, FaktualNews.co – Diawal kepemimpinan Firli Bahuri, KPK berhasil menggelar Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kabupaten Sidoarjo dan KPU. Banyak pihak kemudian mengapresiasi.

Selain itu juga menyebut langkah ini sebagai gebrakan awal lembaga anti rasuah tersebut untuk menjawab tudingan bahwa terjadi pelemahan di tubuh KPK.

Firli pun menjawab, jika OTT bukanlah sebuah gebrakan awal. Melainkan sebuah penindakan atas perbuatan korupsi maupun suap yang menjadi tanggung jawab institusinya untuk memberantas.

“Ini adalah salah satu proses yang panjang. Dimana pemberantasan korupsi itu, disamping kita melakukan pencegahan, juga harus dilakukan dengan upaya penindakan,” ujar mantan petinggi Polri ini ketika menghadiri sebuah acara pemerintahan di Surabaya, Kamis (9/1/2020).

Meski demikian, dirinya menekankan pentingnya mengedepankan pencegahan daripada harus menindak perilaku korupsi serta suap di negeri ini.

Salah satu dengan cara menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) seperti yang diselenggarakan Pemprov Jatim. Yakni, Rakor Penyelenggaraan Pemerintahan untuk Mempercepat Pembangunan Tahun 2020.

“Ini adalah salah satu upaya kita dalam rangka memastikan seluruh program pemerintahan bisa berjalan. Dan tidak terjadinya penyimpangan atau tidak terjadinya suatu tindak korupsi,” paparnya.

Seperti diketahui, pada awal tahun 2020 ini KPK dibawah kepemimpinan Firli Bahuri cs langsung menggebrak. Gebrakan KPK ditandai dengan gelaran OTT terhadap Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah serta kroni-kroninya. Selasa (7/1/2020).

OTT terhadap Saiful ini adalah yang pertama setelah Firli Bahuri cs dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Desember 2019 lalu.

Selang sehari, Rabu (8/1/2020), OTT KPK kembali membawa tumbal. Seorang Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, ditangkap KPK atas dugaan menerima suap.