PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Anak jalanan (Anjal) yang tinggal di Pasar Gotong Royong, Kota Probolinggo, akhirnya melunak. Mereka bersedia hengkang dari lantai dasar pasar tersebut, setelah diminta tinggal di Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa). Tak hanya itu, Pemkot akan membantu permodalan dan peralatan usaha.
Hal tersebut diungkap Wali Kota Hadi Zainal Abidin, saat bertemu dua anjal yang ngotot tetap tinggal di pasar, Jumat (10/1/2020). Didampingi kepala pasar Arifbillah, kedua anjal bertemu Habib Hadi, di ruang lobi kantor Wali kota.
Rencananya, mereka akan tinggal bersama keluarganya di Rusunawa, Jalur Lingkar Utara (JLU) Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, sesegera mungkin. Tak hanya dibantu peralatan, mereka juga akan diikutkan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK).
“Kalau ada pelatihan di BLK, ikutkan saja,” ujar Hadi kepada kepala pasar.
Tak hanya mereka, siapa saja yang belum memiliki rumah asal ber-KTP Kota Probolinggo, diusahakan tinggal di Rusunawa. Terutama anjal, Gepeng (Gelandangan dan Pengemis). Mereka juga akan dibantu permodalan dan peralatan.
“Sesuai ketrampilan dan kemauannya. Mau usaha apa, monggo. Kami beri pelatihan dulu,” tambahnya.
Sebelumnya, Wali Kota Hadi mengajak dua anjal yang salah satunya seluruh badannya bertato termasuk wajahnya, salat Jumat. Awalnya, mereka sungkan dengan penampilannya, bahkan salah seorang mengaku, tidak hafal bacaan salatnya.
“Nggak apa-apa, Jumat-an sama saya. Nanti tekun salat ya. Nggak apa-apa sudah terlanjur bertato,” ajak Wali kota seraya menuju masjid Pemkot.
Usai bertemu Wali kota, Samsul bersedia hengkang dari pasar Gotong Royong. Mengingat, ia dan rekannya diminta tinggal di rusunawa. Apalagi akan dibantu modal dan perlengkapan untuk usaha es tebu yang dihentikan sementara, dengan alasan mesin gilingnya rusak.
“Ya senang sekali. Kapan mau keluar dari pasar ? ya tunggu kabar dari pak Wali,” katanya singkat.