Sepekan Pasca OTT Saiful Ilah, Nur Ahmad Syaifuddin Resmi Jabat Plt Bupati Sidoarjo
SIDOARJO, FaktualNews.co – Nur Ahmad Syaifuddin, resmi menjabat pelaksana tugas (Plt) Bupati Sidoarjo. Selasa (14/1/2020). Jabatan tersebut ditunjuk Kemendagri, menyusul Bupati Sidoarjo berhalangan tetap karena ditahan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebagaimana diketahui, Saiful Ilah ditangkap KPK terkait dugaan suap proyek infrastruktur di Kota Delta pada Selasa (7/1/2020) lalu. Sehari setelah itu, KPK menetapkan tersangka dan menahan beserta lima tersangka lainnya.
Sementara, keputusan pengangkatan Wakil Bupati Sidoarjo sebagai Plt Bupati Sidoarjo tersebut setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan surat perintah tugas di ruang kerja Gubernur Jatim, Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Pemberian mandat tersebut disaksikan langsung pejabat Pemprov Jatim dan Sekda Kabupaten Sidoarjo Ahmad Zaini. Termasuk, Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Inf M Iswan Nusi, Kapolresta Kombes Zain Dwi Nugroho, Plh Kajari Erna Trisnaningsih dan anggota DPRD Sidoarjo.
Setelah menerima mandat tersebut, Nur Ahmad Syaifuddin atau yang akrab disapa Cak Nur berjanji akan melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Sementara dalam waktu dekat dirinya akan mengumpulkan seluruh Kepala OPD untuk membahas program kerja yang sudah masuk dalam rencana pembangunan APBD 2020.
“Nanti kita akan kumpulkan semua OPD, mulai Sekda sampai staf ahli kami ajak bersama-sama menyelesaikan program yang belum selesai kita pastikan harus diselesaikan,” ucapnya.
Selain itu, Cak Nur juga akan menekankan agar semua jajarannya melakukan intropeksi diri terkait kinerja yang masih kurang bagus agar lebih ditingkatkan.
“Jadi mari kita melihat kedepan, saya berharap ada semangat baru dan apapun yang terjadi di sekitar kita adalah yang terpenting kita bisa mengambil hikmah yang baik,” tuturnya.
Bukan hanya itu, Cak Nur juga akan menjalin komunikasi yang baik dengan semua elemen, termasuk dengan legislatif. Itu, menurut dia bertujuan untuk menggenjot semangat untuk bekerja membangun Kabupaten Sidoarjo
“Saya juga akan melakukan komunikasi yang baik dengan semua elemen, mungkin selama ini ada polemik yang ada antara eksekutif dengan legislatif khususnya berkenaan dengan rumah sakit barat ini juga masuk perioritas,” jelasnya.
“Terpenting soal rumah sakit batat, bagaimana bisa segera terbangun dengan baik manfaatnya bisa segera dirasakan,” pungkas politisi PKB itu.
Untuk diketahui, roda pemerintahan Kabupaten Sidoarjo sempat goyang pasca Bupati Sidoarjo Saiful Ilah ditangkap KPK, dan dinaikan statusnya sebagai tersangka dan ditahan terkait dugaan menerima suap terkait proyek infrastruktur.
Selain Saiful, KPK menetapkan tersangka dan menahan Kadis PU, Bina Marga dan SDA Sidoarjo, Sunarti Setyaningsih, Ppkom di Dinas PU, Bina Marga dan SDA Sidoarjo, Judi Tetrahastoto dan Kabag ULP Sanadjihitu Sangadji sebagai terima suap.
Sementara dua rekanan kontraktor yaitu Ibnu Ghofur dan Totok Sumedi, yang diduga sebagai pemberi suap juga bernasib sama. KPK menyita uang Rp 1,8 miliar yang diduga hasil suap saat operasi tangkap tangan (OTT) pada Selasa (7/1/2020) lalu.