Pemkab Jombang Undang Menpar Wishnutama demi Sukseskan Kenduren Wonosalam
JOMBANG, FaktualNews.co – Ketua Panitia Wartomo berserta Camat Wonosalam menghadiri pertemuan antar OPD Pemkab di Ruang Swagata Pendopo Pemkab Jombang, Rabu (15/01/2020) Pagi.
Pertemuan tersebut digagas dengan tujuan mensukseskan acara Kenduren yang akan berlangsung di Wonosalam.
Rembug dibuka oleh Sekdakab, Jazuli yang berlangsung selama 920 menit. Secara berurutan, Ketua Panitia Wartomo, Camat Wonosalam Supadil, Kabag Ops Polres Jombang, Kompol Samsul Maarif, Kapolsek Wonosalam serta Koordinator Tim Pengarah Cak Yusron diberi kesempatan menyampaikan paparan.
Dalam kesempatan tersebut, Jazuli telah mewanti-wanti agar pedagang durian tetap memperhatikan kualitas dan tidak sembarangan memanfaatkan momen.
“Mohon agar pedagang & warga yang berjualan saat Kenduren tidak menerapkan prinsip aji mumpung. Akhirnya mengecewakan pengunjung & pembeli durian serta produk Wonosalam,” tutur Jazuli, Sekdakab Jombang.
Ketua panitia Kenduren Wonosalam Wartomo menjelaskan, KenDuren diawali kegiatan konservasi berupa tanam 100 Durian Bido di PD Panglungan yang telah berlangsung pada hari Minggu (12/01/2020).
Total terdapat 15 rangkaian acara yang berlangsung selama bulan Januari hingga Maret dengan acara puncak berupa kirab tumpeng sembilan desa dan andum duren raksasa.
Bupati Mundjidah Wahab dalam sambutannya meminta jajaran pemkab dan panitia lokal serta swasta pendukung serta berkolaborasi secara maksimal.
“Kemampuan pemerintah terbatas. Karenanya kita butuh menggandeng swasta & komunitas,” ujar Mundjidah Wahab, Bupati Jombang.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan, tahun ini pemkab mengundang Menteri Desa, Abd. Halim Iskandar, Ketua DPR RI Ibu Puan Maharani & Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama agar Wonosalam semakin cepat dikenal sebagai Kota Wisata Masa Depan.
“Saya meminta Kepala Disporapar Pak Hadi Siswadji segera memproses surat undangannya,” tandas bupati.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Sumrambah menceritakan mengenai sejarah Kenduren Wonosalam yang telah berlangsung sejak tahun 2012.
Sayangnya, seiring berjalannya waktu setelah Pemkab Jombang membantu pembiayaan, semangat gotong royong warga Wonosalam terindikasi menurun.