PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Sejumlah pengunjung Pantai Pemata Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, mengeluh dan kecewa. Sebab, destinasi wisata yang terbentuk akibat erupsi Gunung Bromo 10 tahun lalu ini, tidak menyediakan tempat buang air kecil alias toilet.
Akibatnya, sejumlah pengunjung terutama perempuan pusing-tujuh keliling saat kebelet kencing. Mereka terpaksa menahan rasa ingin kencingnya lantaran di lokasi wisata, tidak ada toilet. Hal tersebut disampaikan salah satu pengajar Taman Kanak-kanak (TK) yang membawa muridnya mengikuti lomba mewarna.
Meski tak banyak bicara, perempuan tersebut meminta pengelola atau Pemkot segera menyediakan tempat tersebut. Mengingat, toilet amat dibutuhkan pengunjung, terutama perempuan dan anak-anak. Menurutnya, ia dan siswinya, tidak mungkin buang air kecil di sembarang tempat.
“Masak anak-anak mau diajari kencing di tempat terbuka. Ya, nggak mungkinlah,” ujarnya. Minggu (19/1/2020) siang.
Ia berharap, pengelola dan Pemkot segera merealisasikan keluhannya. Dimungkinkan, tidak hanya dirinya dan siswa TK-nya yang berharap demikian. Tetapi hampir seluruh pengunjung berharap segera ada toilet.
“Saya rasa, tidak hanya kami yang butuh. Tapi setiap pengunjung harapaannya, sama dengan saya,” imbuhnya.
Tidak tersedianya toilet yang dibutuhkan pengunjung disayangkan Ahmad Hudri. Pria yang tinggal di Kelurahan Kademangan tersebut berharap Pemkot segera merealisasikan keluhan pengunjung.
“Ya, seharusnya ada, jika belum ada, segera dibuatkan. Demi kenyamanan pengunjung. Idealnya tempat wisata seperti itu,” ujarnya.
Kebutuhan toilet, lanjut pria yang biasa sisapa Hudri ini, mendesak, Jika pemkot belum menganggarkan dana pembutan toilet dan kamar mandi, sebaiknya menggunakan sarana yang sudah ada, yakni container toilet. Toilet portable ini, bisa dibawa ke pantai permata, terutama Sabtu dan Minggu .
“Kalau tidak dipakai, yang taruh sini saja. Ketimbang nggak dipakai,” tambah pria yang mengantar putrinya mengikuti lomba mewarnai ini.
Terpisah, kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Budi Kriyanhto membenarkan kalau di pantai permata Pilang, belum ada toilet. Dikatakan, idealnya destinasi wisata harus ada toilet, bahkan ia menambahkan tak hanya kamar mandi, sebaiknya musala segera dibangun.
“Idealnya seperti itu. Tidak hanya toilet, sekalian dengan mushalla,” ujarnya, tanpa menyebut apakah kedua sarana dan prasarana itu akan dibangun tahun ini atau tahun depan.
Terkait saran dari salah satu pengunjung, sebaiknnya tim pengelola pantai, segera bersurat ke Wali Kota, isinya permohonan peminjaman toilet portable.
“Dicoba saja pinjam. Tim kerja pengelola pantai mengajukan permohonan pinjaman ke pak wali kota. Tembusan ke Dinas PUPR Perkim,” pungkas pria yang akrap disapa Budikris tersebut.