Wisata

Mantan Satpam ini Ternyata Ahli Mangrove, Pernah Bertemu Presiden Jokowi

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Siapa sangka, Sudarno (58) pensiunan Satpam, ahli betul dalam hal tanaman mangrove beserta koloni atau asosiasinya. Lelaki yang tinggal di Jalan Flamboyan Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo tersebut, pernah diundang ke Jakarta dan bertemu dengan Presiden Jokowi.

Pertemuan di Jakarta yang dihadiri Presiden Joko Widodo bersama 50-an pecinta dan penggemar tanaman, Maret 2019 lalu, menjadi tenaga penyemangat untuk terus mendalami bidangnya. Tak hanya belajar dari beberapa literatur, Sudarsono kepingin menanam tumbuhan yang dipelajarinya.

Bidikannya, Pantai Permata Pilang yang luasannya sekitar 140 hektar meluas dari perbatasan Kelurahan Ketapang di sisi barat dan Kelurahan Sukabumi di sisi timur. Pensiunan penjaga keamanan BNI tersebut, berkeinginan kuat menanam mangrove beserta asosiasinya. Sesuai harapan Joko Widodo dalam pengantar pidato pembukaannya.

Presidan berharap, pantai dan rawa yang ada di Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Keinginan orang nomor satu di negeri ini, patut didukung. Sebab, menurut Sudarsono, kulit, daun dan buah mangrove beserta asosiasinya bisa bernilai ekonomi. Selain bermanfaat bagi kesehatan.

“Buahnya bisa dibuat tepung. Daun dan kulit batangnya untuk kesehatan,” ujarnya.

Guna mendukung harapan Presiden, pria beranak tiga ini akan menanam mangrove beserta koloninya di Pantai Permata. Ia akan memanfaat lahan kosong pantai untuk ditanami 34 jenis mangrove makro dan 20 mikro. Sedang di bibir pantai sisi selatan, pria yang biasa disapa Darno tersebut akan menanam 60 jenis mangrove asosiasi.

Disebutkan, tanaman yang masuk asosiasi mangrove seperti nyamplung, gayam, waru, kelapa legundi, mimbo. Pilang, ketapang, kelor, ceri dan lain-lain. Tanaman yang masuk asosiasi mangrove, menurut Darno adalah tanaman yang hidup di pesisir dan beradaptasi dengan pasang surut air laut.

“Sebagian bibitnya, kami punya. Kebutuhannya sesuai luasan lahan,” katanya.

Jika keinginan besarnya tercapai, pantai Permata Pilang akan menjadi semacam kebun raya mangrove dan satu-satunya di Indonesia. Jika luasannya diperluas dari pantai Kelurahan Ketapang hingga kelurahan Mayangan, maka Kota Probolinggo akan memiliki kebun raya mangrove terluas di Asia.

“Ini bukan omong kosong. DI Indonesia dan Asia belum punya seluas ini,” tambahnya.

Jika keinginannya terwujud, maka pantai Permata akan menjadi jujukan wisatawan dan tempat penelitian mangrove beserta asosiasinya. Mahasiswa dan peneliti akan datang ke pantai permata untuk meneliti guna memperdalam keilmuan tentang segala tanaman pantai. “Kami yakin, peneliti luar negeri akan ke sini,” imbuhnya.

Apalagi diketahui, ada 202 populasi dan jenis mangrove di dunia dan lebih dari separuhnya hidup atau ada di Indonesia, termasuk pantai Permata. Para pengunjung nantinya tak akan belajar tanaman dan tumbuhan. Mereka juga bisa meneliti dan melihat hewan atau binatang. Sebab, jika tumbuhan yang ditanam tumbuh dewasa, binatang atau serangga akan datang dengan sendirinya.

Menurutnya, binatang atau serangga akan singgah dan istirahat di tanaman yang disukai. Seperti tanaman Ketapang, maka nantinya akan disinggahi dan ditempati kelelawar. Begitu juga dengan kupu. Binatang jenis serangga ini betah tinggal tanaman berbunga.

“Mereka tidak usah diundang atau dipelihara. Mereka akan datang sendiri kalau ada tanaman yang disukai,” jelasnya.

Ditambahkan, pantai permata akan dibagi menjadi dua. Sisi barat sungai untuk hutan konservasi, sedang sisi timur kali untuk hutan sosial. Di lokasi hutan sosial tersebut di sela-sela tanaman akan dibuat wisata missal. Seperti wisata wahana permainan, wisata edukasi, bumi perkemahan dan semacamnya.

“Untuk mewujudakan rencana itu, butuh dukungan masyarakat. Pastinya, dukungan dari Pemkot lagi,” pungkasnya.