TRENGGALEK, FaktualNews.co – RSUD dr Soedomo mengakui persoalan lamanya antrean pelayanan ruang Poli dan pengambilan obat di RSUD dr. Soedomo Trenggalek yang ditemukan oleh Komisi IV DPRD Trenggalek saat Sidak (Inspeksi Mendadak).
“Jadi apa yang menjadi temuan dewan saat Sidak di RSUD Trenggalek itu ada benarnya. Kami akan berusaha lebih baik dan temuan itu menjadi catatan. Selanjutnya akan kita sampaikan ke Direktur rumah sakit,” kata Kabid Pelayanan dan Penunjang Medis dr. Bakhtiar Arifin, Selasa (21/1/2020).
Menurut Bakhtiar, terkait antrean loket yang tidak terintegrasi dengan poli-poli dan ambil obat lama memang masih ada beberapa kendala. Karena saat ini pendaftaran di RSUD tersebut ada tiga sistem.
Menurutnya, tiga sistem tersebut ada jalur fast track khusus untuk pasien lansia, tidak bisa berjalan normal atau pakai kursi roda. Kondisi seperti itu bisa menyalip nomer antren yang datang ke loket antrean. Ada juga layanan yang lewat SMS online dan itu juga lebih diutamakan.
“Mungkin selama ini masyarakat kurang terpapan informasi itu. Sebenarnya, kami sudah menyampaikan ke masayarakat baik melalui website juga media,” ungkapnya.
Kendati demikian, lanjut Bakhtiar, pihaknya akan terus berusaha agar masyarakat lebih meningkatkan pendaftaran lewat SMS online. Sehingga mereka tidak perlu antre dari pagi, karena nanti akan mendapatkan jawaban, jam berapa datang dan jam berapa akan dapat pelayanan dan waktu untuk antre tidak banyak.
“Terkait hal itu memang ada beberapa kendala, sehingga masyarakat merasa yang mungkin nomer antrean loket di awal, tetapi ketika di Poli panggilan nomernya tidak sama dengan di pendaftaran loket,” terangnya.
Ditambahkan Bakhtiar, terkait layanan di apotek memang ada sedikit kendala lamanya antrean obat. Kendala tersebut karena kurangnya tenaga untuk pelayanan di apotek.