PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Polsek Mayangan, Polres Probolinggo Kota menghentikan kasus pencurian 6 laptop di kantor UPT Pengelolaan Sampah dan Limbah (PSL) pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Alasannya, menunggu hasil rekaman CCTV yang saat ini masih diperbaiki. Polsek Mayangan akan melanjutkan penyelidikan, jika rekaman CCTV yang diperbaiki di tempat sevis komputer itu, rampung.
Hal tersebut disampaikan Kanit Reskrim Polsek setempat Iptu Mugi, Minggu (26/1/202) siang. Belum diketahui, apakah rekaman CCTV dirusak pelaku atau sudah rusak sebelumnya, namun tidak diketahui pihak UPT.
Yang jelas, menurut Iptu Mugi, rekaman CCTV tidak jelas gambarnya. Ia berusaha untuk memperbaiki kwalitas gambar, agar aksi dan wajah pelakunya, kelihatan.
“Menunggu perbaikan selesai. Kami perbaiki di Ridy Comp. Nggak jelas gambarnya. Burek agak putih. Nggak tahu, apakah ada yang merusak atau rusak sendiri,” tandasnya.
Ditambahkan, pihaknya sudah memeriksa dan memintai keterangan sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian saat aksi pencurian berlangsung. Seperti petugas atau penjaga malam kantor UPT PSL dan staf yang mengatahui pertama kali pembobolan ruang staf tersebut.
“Kami sudah memintai keterangan saksi. Barang bukti di lokasi kejadian, sudah kami amankan,” tambahnya.
Sebelumnya diketahui, 6 laptop di kantor UPT PSL di jalan Anggrek, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, dimaling. Aksi pencurian tersebut diketahui Kamis (23/1/2020) pagi sekitar pukul 06.00 WIB.
Rohim, petugas kebersihan UPT PSL mengatakan, aksi pencurian diketahui pertama oleh Yoni, salah seorang sekuriti UPT PSL. Menurutnya, Sekitar pukul 06.00, petugas keamanan yang menjaga malam hendak membuka pintu kantor. Satpam tersebut terkejut saat melihat barang yang ada di ruangan staf berantakan dan ia menghubungi rekan yang lain. Setelah diperiksa, ada 6 laptop milik kantor UPT PSL dicuri maling.
“Apa saja yang hilang, saya tidak tahu. Apakah laptop saja, atau ada barang lain yang hilang, saya tidak tahu,” terang pria 38 tahun itu saat ditemui Jumat (24/1/2020) siang kemarin.
Disebutkan, setiap hari kecuali hari libur aktivitas kantor hingga pukul 16.00 WIB. Sebelum staf pulang, ruangan dan kantor UPT dikunci dan malam kantor dijaga satpam atau sekuriti. Penjagaan malam dua sif bergantian. Sif pertama pukul 16.00 hingga pukul 23.00 WIB selanjutnya digantikan sif berikutnya sampai pukul 07.00 WIB. “Yang membuka pintu kantor Yoni penjaga malam,” ucap Rohim.
Ditambahkan, pelaku yang belum diketahui jumlahnya, masuk ruangan dengan cara membobol jendela sisi selatan. Dimungkinkan, pelaku masuk halaman UPT melompat pagar sisi selatan, belakang pos satpam. Hanya saja, saat melompat pagar dan mecongkel jendela, satpam yang bertugas malam itu, tidak mengetahui. Sehingga pelaku bisa masuk ruangan dan membawa kabur 6 laptop. “Komputer di atas meja tidak diambil,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala DLH Rachmadeta Antariksa membenarkan, kantor UPT PSL dibobol maling. Namun, ia tidak mengatahui pasti jumlah laptop yang hilang, apakah 5 unit atau 6 unit.
“Barang apa saja selain laptop yang hilang saya tidak tahu. Jumlahnya 5 atau 6, saya lupa. Saya dapat laporan dari pegawai. Mereka juga yang melapor ke polsek,” katanya singkat.