FaktualNews.co

Main Game Online di Warkop, Tiga Pelajar Diciduk Satpol PP Jombang

Peristiwa     Dibaca : 1073 kali Penulis:
Main Game Online di Warkop, Tiga Pelajar Diciduk Satpol PP Jombang
FaktualNews.co/Istimewa
Satpol PP Jombang saat razia warung kopi tempat pelajar nongkrong saat jamn sekolah.

JOMBANG, FaktualNews.co-Belasan pelajar semburat berhamburan melarikan diri saat sejumlah anggota Satpol PP Jombang merazia warung kopi (warkop) di Jalan Raya Sumobito, Kecamatan Sumobito, Jombang, Rabu (29/1/2020) sekitar pukul jam 10.00 WIB.

Namun begitu, sedikitnya tiga pelajar diamankan. Terdiri dari dua pelajar SLTA dan satu pelajar SMP. Mereka kedapatan berada di warkop pada jam pelajaran sekolah.

Saat petugas datang mereka sedang bermain game online dengan fasilitas WIFI gratis dari pemilik warkop.

“Mereka kedapatan berada di warung WIFI pada jam pelajaran sekolah,” kata Kasatpol PP Jombang Agus Susilo Sugioto.

Patroli yang digelar Satpol PP itu sendiri untuk menertibkan pelajar yang bolos saat jam pelajaran.

Para pelajar tersebut membolos pada jam pelajaran dan nongkrong di warkop untuk bermain game online dengan menikmati WIFI gratis.

Mereka terkejut saat sejumlah anggota Satpol PP tiba-tiba merazia mereka. Para pelajar semburat melarikan diri dari tangkapan petugas.

Sejumlah pelajar berhasil lolos, namun tiga pelajar berhasil diamankan.

Agus mengungkapkan, selain merazia pelajar yang membolos di jam pelajaran sekolah, aparat penegak perda tersebut juga menertibkan pedagang yang berjualan di bawah jembatan Flyover, Kecamatan Peterongan, Jombang.

“Ada pengaduan dari masyarakat, menjamurnya pedagang di bawah jembatan flyover Peterongan. Kami mengimbau, agar tidak berjualan di lokasi tersebut,” ujar Agus.

Terkait ketiga pelajar yang diamankan saat membolos sekolah, semuanya dibawa ke Kantor Kecamatan Sumobito untuk didata, dan diberikan pembinaan serta membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya.

Mustaghfirin, Camat Sumobito, Jombang, menyampaikan, selain memberikan pembinaan kepada ketiga pelajar tersebut, pihak sekolah juga dipanggil untuk membina para muridnya.

“Guru BK (bimbingan dan konseling) kita panggil, untuk memberikan pembinaan kepada muridnya, agar tidak membolos lagi,” ujar Mustaghfirin.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah