PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Pemkot Probolinggo akan mengembalikan pedagang Pasar Kronong, yang direlokasi ke tempat pakir yang dikelola Dishub di Jalur Lingkar Utara (JLU) . Mereka akan dikembalikan ke Pasar Kronong pada Maret mendatang.
Rencana mengembalikan pedagang yang direlokasi akibat pasar yang berada di Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan direvalitasi, disampaikan Wali Kota Hadi Zainal Abidin, usai membuka rangkaian kegiatan Refleksi Satu Tahun Kepemimpinannya, Rabu (29/1/2020).
Dikatakan, Pasar Kronong rampung dibangun dengan dana Rp 2,2 Miliar Desember lalu. Sebanyak 224 pedagang yang akan dipindah, terdiri dari 200 pedagang akan menempati ruangan los dan 24 pedagang menempati bedak atau lapak.
“Kami juga merevitalisasi Pasar Baru dan Alun-alun yang pembangunannya akan dilanjutkan tahun ini,” jelasnya.
Pihaknya juga telah meresmikan gedung perpustakaan daerah di timur Alun-alun. Di bidang ekonomi, Pemkot telah membentuk 505 UMKM baru, melampaui yang ditarget sebanyak 500 usaha mikro di tahun 2019. Adapun jenis usahanya, videografi, fotografi, handycraft, kuliner, pembatik, bordir, tenun, dan sablon. Sekaligus membantu fasilitas, kemasan, perizinan, peningkatan kualitas produk, pengembangan usaha dan peralatan serta melaunching Kampung Batik (Canting Baremi).
Di bidang pemerintahan, penandatanganan komitmen dengan KPK RI, Kenaikan honorarium RT RW dari Rp 150 ribu menjadi Rp 180 ribu per bulan.
Di bidang lingkungan lanjutnya, menerapkan GOSS (Gerakan Operasi Simpatik Sampah) di bulan Juni 3 lokasi dan berhasil menangkap 6 dan di Oktober mengamankan 7 pelaku pembuang sampah sembarangan. Wali Kota menyebut, mereka melanggar Perda Nomor 5 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah.
Pihaknya juga telah membangun Kampung Tematik di setiap kelurahan, Pembangunan cell Sanitary Landfill pada TPA dan Rating Kota Cerdas Indonesia di bidang lingkungan. Di bidang Pariwisata berupa warisan budaya tak benda untuk kerapan sapi brujul.
“Untuk Teknologi Informatika kami sudah meluncurkan View Probolinggo. 6.950 yang sudah mengunduh dan 185 pengaduan,” sebutnya.
Di masa kepemimpinanya, Hadi mengatakan, telah berhasil menyelamatkan aset yang sudah 32 tahun dikuasai swasta. Yakni, Probolinggo Plaza dan tinggal serah terimanya. Perda Tata Ruang Wilayah atau RT RW yang sempat terkatung-katung 4 tahun, di masa kepemimpinannya sudah rampung Desember tahun lalu. “adanya Perda RT RW, iklim investasi disini akan membaik,” terangnya.
Tentang dimergernya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ke Dinas Penanaman Modal Perizinan Satu Pintu, menurut Hadi, untuk memprioritaskan masyarakat Kota Probolinggo dalam hal perekrutan tenaga kerja.
“Salah satu persyaratan perizinan, para investor harus mengutamakan warga kami. Itulah kenapa Dinas Tenaga Kerja dilebur dengan DPMPTSP,” tegas Habib Hadi.
Sektor pariwisata juga menjadi program yang diusung pasangan Handal Brilian. Sasarannya, agar Kota Probolinggo tidak hanya menjadi kota transit, tetapi menjadi kota tujuan wisata. Saat ini, Pantai Permata Pilang menjadi salah satu destinasi yang tengah dikembangkan.
“Saya berharap peran media untuk publikasi. Jangan hanya yang jelek saja yang diberitakan,” pungkasnya.