Harga Bawang Putih di Kota Probolinggo Melonjak, Efek Domino Virus Corona ?
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Harga bawang putih di pasar Kota Probolinggo, melonjak. Harga yang awalnya Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu, tiba-tiba naik menjadi Rp 45 ribu per kilogramnya. Akibatnya, pedagang atau penjual kelimpungan, sebab omzet penjualan menurun.
Naiknya bawang putih, dibenarkan Sueb (54) salah seorang penjual di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar Baru. Disebutkan, harga mulai naik sejak tiga hari terakhir. Dari Rp 28 sampai Rp 30 ribu nauk menjadi Rp 35 ribu. Satu hari kemudian, naik Rp 38 ribu, dan Senin (3/2/2020) naik lagi menjadi Rp 40 ribu.
Lantaran harga kulaknya Rp 40 ribu, oleh Sueb ke pembeli dijual Rp 40 ribu. Menurut informasi yang didapat dari supplier atau pemasok bawang putih, harga naik lantaran persediaan makin berkurang. Penyebabnya, impor bawang putih dihentikan sementara akibat virus Corona.
“Informasi dari pedagang Surabaya yang nyetor ke kami tadi pagi, import dihentikan sementara. Katanya karena di China ada virus Corona. Kan bawang putih dari China yang dijual kami,” ujarnya, Senin (3/2/2020).
Pria yang tinggal di Kebunsari Kulon, Kecamatan Kanigaran ini menyatakan, akibat harga naik omzet penjualan menurun. Langganannya yang awalnya membeli 1 kilogram, sejak harga naik hanya membeli 0,5 kg atau setengah kilogram.
“Jumlah pembeli tetap. Tapi jumlah bawang yang laku, menurun. Karena pelanggan belinya tidak banyak,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Ikke Adriani (26) salah seorang pedagang di dalam Pasar Baru. Perempuan asal Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedopok ini mengatakan, kenaikan bawang putih berlangsung 4 hari. Harga sebelumnya yang hanya Rp 30 ribu kemudian naik menjadi Rp 38 ribu. “Sekarang kami membeli ke pemasok dari Surabaya, Rp 44 ribu,” katanya.
Ikke menyebut, akibat stok menurun akibat impor dari China dihentikan sementara. Sebelumnya bisa kulakan sampai 50kKg, saat ini dibatasi. Ia bisa membeli ke supplier hanya 25 kg.
“Sejak naik, kami dibatasi kulakan. Biasanya beli ke pemasok 50 kg saat ini hanya boleh atau dijatah 25 kg. Ya separuh,” pungkasnya.
Terpisah, Noer Wahyudi membenarkan, harga bawang putih naik. Senin pagi dirinya membeli bawang putih seharga Rp 40 ribu. Yudi yang berjualan makanan dan minuman tersebut, menyadari harga naik.
“Meski mahal, kami tetap beli. Karena kami butuh. Belinya tidak banyak seperti saat harga Rp 30 ribu,” katanya singkat.
Sementara itu, kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Gatot Wahyudi mengaku, sudah mengetahui harga bawang putih naik. Langkah yang diambil, ia sudah melapor ke Dinas Koperasi Provinsi Jawa Timur.
“Ya, kami sudah berkoordinasi dengan provinsi. Kedepan kalau terus naik, kami akan melakukan operasi pasar,” katanya singkat.