FaktualNews.co

LPA Jatim Nilai Pemerintah Gagal Lindungi Anak dari Pencabulan

Peristiwa     Dibaca : 932 kali Penulis:
LPA Jatim Nilai Pemerintah Gagal Lindungi Anak dari Pencabulan
Faktualnews.co/Istimewa
Ilustrasi.

SURABAYA, FaktualNews.co – Lembaga Perlindungan Anak (LPA) menilai pemerintah telah gagal melindungi anak dari pencabulan yang belakangan kasusnya marak terjadi di Jawa Timur.

Di Tulungagung misalnya, ada belasan bocah laki-laki dibawah umur yang menjadi korban cabul, M Hasan (41). Orang dewasa yang semestinya menjadi pelindung anak-anak. Lalu, kasus pencabulan yang dialami NA, santriwati pondok pesantren di Kabupaten Jombang.

Edward Dewaruci, Ketua LPA Jatim sekaligus Direktur Eksekutif SCCC, menyebut, banyaknya kasus cabul yang menyasar anak-anak, akibat ketidakberhasilan pemerintah dalam membangun sistem perlindungan anak sesuai kewenangannya.

“Dalam posisi seperti ini, pemerintah belum berhasil membangun sistem perlindungan anak,” ujar Edward , Kamis (6/2/2020).

Edward menjelaskan, membangun sistem perlindungan terhadap anak tidak hanya bergantung pada aturan-aturan yang dikeluarkan. Melainkan, juga pada bagaimana mengimplementasikan aturan itu secara bersama-sama antar instansi pemerintah. Mulai dari penegak hukum hingga birokrasi.

“Jadi aturannya ada, terus aparat penegak hukumnya tidak mau menjalankan atau aparat birokrasinya, ya susah menjalankan,” katanya.

Bukan hanya itu, menurut Edward, banyak kasus pencabulan terjadi juga akibat masih melekatnya pemikiran masyarakat memandang anak sebagai obyek yang lemah, yang tidak bisa menentukan nasibnya sendiri.

Selain itu, budaya kawin paksa pada pasangan yang belum cukup umur, turut pula dianggapnya sebagai pemicu cabul terhadap anak-anak, terus terjadi.

“Nah kalau tiga hal ini nggak terbangun bagus ya sistem perlindungannya tidak terbangun sempurna untuk dijalankan,” lanjut Edward.

Dalam kesempatan ini, pihaknya menyesalkan atas banyaknya kasus pencabulan anak yang justru dilakukan oleh orang-orang terdekat korban, seperti, guru, saudara, tetangga bahkan orang tuanya sendiri.

Oleh karena itu, ia meminta supaya pemahaman mengenai tanda-tanda sikap seseorang yang mengarah ke perbuatan cabul ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Hal itu termasuk juga soal bagaimana ketika menghadapi orang asing dan saat berada di lingkungan yang tidak aman.

“Seperti itu mesti diajarkan sejak kecil, bagaimana menjaga bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh,” tutupnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh