Tiga Hari Mampet, PDAM Kota Probolinggo Droping Air
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Warga Kota Probolinggo menyayangkan PDAM menutup saluran air ke rumah pelanggan selama 3 hari. Akibatnya, warga kelimpungan karena kesulitan air bersih untuk mandi, keperluan memasak dan mencuci. Mereka terpaksa menumpang mandi dan meminta air ke tetangga yang menggunakan pompa air.
Tak hanya warga, Ketua DPRD setempat Abdul Mujib juga merasakan krisis air. Bukan di rumah tinggalnya, tetapi di gedung dewan kesulitan air. Hal itu diungkap Abdul Mujib, usai mengikuti atau menghadiri peringatan Hari Pers Nasional (HPN), Senin (10/2/2020) siang di Museum Probolinggo.
Pria yang biasa disapa Mujib ini mengatakan, sudah tiga hari kantor wakil rakyat PDAM-nya mampet. Sehingga, dirinya dan anggota lain serta staf sekretaris dewan (Sekwan) mengalami krisis air. Jangankan untuk keperluan mandi, untuk basuh sehabis buang air kecil saja, tidak ada air. “Ya, benar itu. Kita tidak kencing di sana,” katanya sambil tertawa.
Karenanya, ia berharap PDAM segera menyelesaikan pekerjaan perbaikan. Agar air lancar kembali sehingga tidak meribetkan atau menyusahkan wakil rakyat, warga, dan masyarakat lainnya serta pengusaha yang pabriknya berlangganan PDAM.
“Kami dan yang lain, ya tidak ingin terus-terusan seperti ini,” harapnya.
Terpisah, Direktur PDAM, Siswadi mengaku, saat ini masih melakukan perbaikan pipa yang bocor. Sambil menunggu pekerjaan perbaikan selesai, saat ini pihaknya telah mensuplai air bersih ke warga. Tak hanya rumah, pihaknya juga mengirim air ke musala, masjid atau tempat ibadah lainnya. “Mulai hari ini, kami sudah mensuplai air ke warga,” katanya.
Kiriman air tersebut dilaksanakan setiap hari sampai pekerjaan perbaikan tuntas. Adapun sasarannya, sesuai permintaan dan diutamakan tempat ibadah. Petugas akan mensuplai air bersih berdasarkan permintaan. Mereka yang meminta akan didahulukan.
“Ke lokasi yang krisi air, sesuai permintaan yang kami terima. Ya bergantian, agar semuanya kebagian,” katanya.
Saat ditanya jumlah armada, pria yang juga Ketua Koni setempat ini menyebut, sekitar 10 kendaraan. Selain kendaraan sendiri dan bantuan kendaraan PDAM Kabupaten Probolinggo, pihaknya juga meminta bantuan kendaraan dari OPD. Di antaranya, Dinas Lingkungan Hidup, dan Pemadam kebakaran.
“Ya, sekitar 10 kendaraan. 1 unit kendaraan milik kami, 1 unit kendaraan PDAM kabupaten, 4 unit dari DLH dan sisanya dari Damkar,” jelasnya.
Armada dari PDAM mensuplai air bersih untuk rumah tangga dan sebagian dari DLH. Khusus kendaraan Damkar, mengirim ke tempat peribadatan atau musala yang butuh air bersih.
“Armada kami hanya 1 unit. Makanya kami minta bantuan ke OPD lain. Suplai air bersih sampai pekerjaan selesai. Agar pelanggan tidak bingung air,” pungkasnya.