Dampak Corona, Stok Masker N95 RSUD Jombang Menipis

JOMBANG, FaktualNews.co-Selain menyiapkan ruang isolasi, RSUD Jombang, Jawa Timur, juga menyiapkan tim isolasi untuk menghadapi kemungkinan virus corona yang sudah mewabah di sejumlah negara.

Persiapan petugas ini juga didukung dengan sejumlah peralatan penopang lainya.

Hanya saja, kini stok salah satu APD (alat pelindung diri) berupa masker N95 kini mulai menipis.

Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran mengakui kesulitan memenuhi stok masker jenis N95 ini. Sebab, sejumlah distributor di lapangan juga kehabisan stok.

Hal ini setelah meningkatmya kebutuhan di lapangan sejak merebaknya virus Corona beberapa minggu yang lalu.

“Problem yang kita hadapi kebutuhan masker N95, persediaan kita terbatas, yang reguler masih ada sekitar 50 sekian dan yang program TB (TBC) ada sekitar 350 an jadi total ada 400 an,” terang Pudji Umbaran, Rabu (12/2/2020).

RSUD Jombang sejauh ini terus berupaya secara maksimal memenuhi pengadaan stok masker N95.

Sebab, masker jenis ini merupakan alat pelindung yang standar digunakan untuk melayani pasien.

Dikatakannya, stok yang sangat minim ini akan dimaksimalkan penggunaannya. Pihaknya pun membatasi pemakaian masker jenis N95 tersebut hingga stok kembali aman dan normal.

“Kita sudah simulasikan, jika ada satu kasus corona saja, kebutuhannnya mencapai 27 set item, atau satu kasus itu 27 masker yang dibutuhkan. Sementara kita batasi penggunaan N95, kita pakai masker biasa, masker bedah yang hijau itu,” terangnya.

Pudji membeber menambahkan, masker N95 ini merupakan salah satu APD utama yang dibutuhkan petugas kesehatan menangani pasien dengan diagnosa terpapar penyakit berat bahkan menular, seperti virus corona dan TBC.

Kata dia, masker N95 tersebut berfungsi menyaring partikel berbahaya dengan prosentase hingga 95 persen.

“Masker tidak bisa dipakai secara umum, yang N95 bisa menyaring partikel hingg 95 persen, sedang yang masker bedah bisa menyaring 50 persen,” pungkasnya.