Advertorial

Mengenal Prestasi dan Latar Belakang H Muhadi, Bacabup Trenggalek 2020

TRENGGALEK,FaktualNews.co-Sebelum sukses di dunia bisnis (pengusaha) yang muaranya ke arah pembangunan masjid, bahkan pemasarannya hingga tembus pasar internasional, perjalanan hidup H Muhadi penuh dengan liku-liku.

H Muhadi lahir pada 15 Juli 1974 merupakan anak ke-10 dari 10 saudara, putra dari pasangan suami istri (pasutri) Mujari dengan Siten asli warga Desa Melis, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek.

Mengenal masa Muhadi kecil yang sekarang berdomisili di RT 03/RW 01 Desa Melis, Kecamatan Gandusari, Trenggalek, sebelum masuk Sekolah Dasar (SD) Melis tahun 1980 keluar tahun 1986, terbiasa belajar baca Alquran di pondok terdekat.

Kemudian masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1986 dan lulus tahun 1990. Lantas melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA I Trenggalek tahun 1990 dan lulus 1993.

Setelah keluar SMA, Muhadi pada 1993 hingga 1999 di PPM Gontor Ponorogo. Kemudian melanjutkan kuliah pada 1999 di Banjarmasin di Universitas Lampungmangkurat.

Pada 2003 ia juga ikut metode penghafal alquran di Sulawesi Selatan.

Pengalaman H Muhadi tidak diragukan lagi. Beliau selain sosok yang ramah dan baik hati, juga seorang pembina ratusan UMKM kubah masjid yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan hingga sekarang dikenal dengan UMKM Asia Kubah.

Untuk kesehariannya H Muhadi bersama istri Rini Yuliasih Indraning Tyas yang dikaruniani tiga anak, yakni Amjad Muhammad Hadi kelahiran 2006 yang sekarang di negara Mesir Kairo guna tirosah bahasa.

Sedangkan anak kedua Qonita Mukhbita Hadi masih duduk di bangku SD kelas tiga di SD Nurul Fikri dan Nadya Mukhbita Hadi kelas satu SD Nurul Fikri.

Menurut H Muhadi, pada 2009 terpanggil mencalonkan diri sebagai anggota Legislatif di Kabupaten Trenggalek dan terpilih. Selanjutnya pada 2012, ia memilih mengudurkan diri.

“Sebelum mencalonkan diri menjadi anggota legislatif, saya menggeluti bisnis di Kalimantan Timur, Balikpapan, sekaligus mengawali rintisan pada 2007, mendirikan lembaga pendidikan di Banjarmasin dan membuka lembaga di Balikpapan Kaltim,” ungkapnya.

Setelah itu, lanjut H Muhadi, pada 2015 kembali ke tanah kelahiran di Desa Melis, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek untuk mengembangkan usaha bisnis yang muara atau arahnya di pembangunan Masjid, seperti kubah dan lain-lain.

Menurutnya, bisnis yang digeluti selama ini, selain untuk mendidik juga untuk mendorong para pengusaha UMKM kubah masjid baru.

“Sekarang ini sudah ratusan UMKM kubah masjid yang tersebar di seluruh Indonesia yang dikenal UMKM Asia Kubah,” terang H. Muhadi.

Untuk kegiatan sehari-hari, tambahnya, selain mengembangkan bisnis kubah masjid, pihaknya juga sebagai pembina PPTQ Ummul Quro Trenggalek.