Peristiwa

Solar Subsidi Kosong, Nelayan di Kota Probolinggo Kelimpungan

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – BBM jenis Solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) atau Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, Kota Probolinggo, kosong. Akibatnya, belasan nelayan kebingungan mendapatkan solar subsidi.

Mereka harus membeli solar non-subsidi di Sasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), dengan harga non-subsidi atau lebih mahal. Kondisi seperti itu diungkap Choirul Anam, pengurus sekaligus pegawai SPBN Mayangan.

Disebutkan sudah 10 hari, bahkan sampai Kamis (13/2/2020) siang, SPBN yang dijaganya, masih kosong, akibat tidak dikirim oleh Pertamina, lantaran masa kontraknya habis atau mati tanggal 1 Februari 2020 lalu.

“Sejak tanggal itu tidak dikirim. Karena masa kontrak dengan Pertamina kedaluwarsa. Kontrak berlaku 5 tahun dan bisa diperpanjang,” ujarnya.

Tanggal 2 Februari, kontrak diurus lagi untuk diperpanjang. Meski persyaratannya sudah lengkap, namun belum ada pemberitahuan. Sehingga hingga saat ini, SPBN kosong. 17 nelayan yang mendapat jatah dari SPBN, tidak mendapat solar subsidi.

“Mereka tetap melaut. Tapi beli di SPBU terdekat dengan harga non-subsidi. Ya, lebih mahal,” tandasnya.

Ke-17 kapal itu jenis porsen yang bobotnya di bawah 30 GT, sedang kapal yang bobotnya di atas itu, solarnya tidak disubsidi, harus membeli di SPBU. Meski kapalnya dibawah 30 GT namun, menggunakan alat tangkap atau jaring cantrang, tidak boleh membeli di SPBN. “Kalau kapal cantrang, beli solar non-subsidi di SPBU,” tambahnya.

Selain itu, nelayan yang bisa atau boleh membeli solar di SPBN harus mengantongi atau membawa surat rekomendasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur. Sedang kebutuhan total solar non-subsidi untuk nelayan yakni 128 ribu liter setiap bulannya.

“Kami berharap segera dikirim. Sehingga nelayan kecil tidak membeli solar di SPBU,” pungkasnya.

Sampai berita ini ditulis, FaktualNews.co belum mendapat keterangan dari pihak Pertamina. Sehingga belum diketahui penyebabnya, mengapa SPBN Mayangan, hingga kini belum dikirimi solar subsidi untuk nelayan.