Cara Mudah Deteksi Beras Plastik Ala Dinsos Sumenep
SUMENEP, FaktualNews.co – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, memiliki sejumlah langkah mendeteksi beras yang diduga terbuat dari plastik.
Pertama, dilihat permukaan rata berasnya, apakah rata beras atau plastic.kemudian dideteksi dari baunya. Cara kedua dimasukkan ke dalam air, dalam ilmu fisika, biji beras lebih berat ketimbang plastik, jika tenggelam maka jelas itu beras. Selain itu, bisa juga dengan melakukan pembakaran, metode keempat lewat uji tanak.
“Sebenarnya bisa menggunakan 4 cara untuk deteksi awal. Jika melalui serangkaian cara itu masih ragu, barulah masuk ke uji laboratorium,” terang Mohamad Iksan, Kapala Dinas Sosial Sumenep, Jumat (14/2/2020).
Sejumlah cara itu, dikemukakan Iksan saat menyampaikan hasil uji laboratorium terhadap dugaan beras terbuat dari plastik, yang sebulan terakhir menggegerkan warga ujung timur pulau Madura.
“Dari hasil pengujian laboratorium, dari segi keamanan dan mutu pangan, beras bantuan non tunai 2019 memenuhi persyaratan untuk dikonsumsi,” sebutnya.
Hal itu, berdasarkan sejumlah pertimbangan diantaranya, beras contoh yang disampaikan Dinas Sosial setempat pada tanggal 20 Januari 2020 tidak terdeteksi mengandung plastik. Bahkan, hasil uji laboratorium beras dimaksud termasuk kelas mutu premium.
“Beras BPNT tidak mengandung plastik, disimpulkan dari uji profil plastik laboratorium Saraswanti dan uji identifikasi karakteristik contoh melalui Scanning Electon Microscope (SEM), beras tersebut juga tidak mengandung aplotoksin, bahkan hasil uji di PT. Angler BioChemlab menegaskan, beras contoh tersebut masuk kelas mutu premium,” bebernya.
Untuk itu, kepada agen atau e-Warung yang telah ditunjuk dipersilahkan untuk berkoordinasi kembali dengan suplayer yang telah ditunjuk.
“Kita serahkan kepada agen saja, apakah masih mau menggunakan beras dari suplayer yang kemarin, atau mengganti merk lain. Di sini, yang ingin kami tegaskan beras itu tidak mengandung plastik,” tandas mantan Kabid Pemuda dan Olahraga Disparbudpora ini.