JOMBANG, FaktualNews.co – Seorang balita pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) berusia 11 bulan meninggal dunia di Kabupaten Jombang. Korban meninggal setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang.
Saat ini ada 31 orang dirawat di RSUD Jombang, karena positif DBD. Jumlah itu dihimpun Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang sepanjang bulan Januari hingga awal Februari 2020 ini.
Fakta ini menarik perhatian wakil rakyat, menurut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang Mas’ud Zuremi, pemerintah lewat instansi terkait harus pro aktif di masyarakat dalam rangka pencegahan DBD.
“Puskesmas-puskesmas yang ada di Jombang harus selalu siap siaga melayani pasien,” kata Mas’ud, Jumat (14/2/2020).
Menurutnya, langkah ini diambil karena ia melihat ada potensi bertambahnya korban yang terkena DBD bila tak ditangani dengan baik. Sehingga tidak ada lagi korban yang sampai meninggal dunia. Apalagi saat ini mulai masuk musim hujan.
“Saya melihat di rumah sakit dan puskesmas semakin meningkat korban, Pemerintah Kabupaten Jombang dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang harus meningkatkan antisipasi dan penanganan,” pintanya.
Mas’ud juga meminta pemerintah memetakan daerah mana saja yang punya potensi besar terkena DBD. Selanjutnya, pemerintah membuat langkah-langkah taktis untuk mencegah kasus ini menyebar ke semua daerah di Jombang.
Pencegahan sangat diutamakan karena bisa mengurangi dampak yang lebih besar bagi masyarakat. Seperti meninggal dunia dan membengkaknya biaya perawatan.
“Jangan sampai kasus ini semakin hari semakin luas. Demikian juga dengan OPD yang bertugas untuk terlibat aktif menangani hal-hal yang sangat urgen ini,” ujarnya.
Namun, hal terpenting saat ini menurutnya adalah bagaimana memberikan pelayanan maksimal untuk korban yang sedang dirawat. Sehingga pasien bisa segera pulang kerumah dan melakukan kegiatan seperti semula. Seperti bekerja, belajar dan bermain bagi anak-anak.
“Jangan sampai korban tidak tertangani sehingga masyarakat protes karena Pemerintah Jombang tidak menangani dengan serius. Lebih aktif untuk memantau, melihat dan pencegahan yang terutama,” tandas politikus asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.