FaktualNews.co

Mantan Jukir di Kota Probolinggo Ditemukan Meninggal Membusuk

Peristiwa     Dibaca : 999 kali Penulis:
Mantan Jukir di Kota Probolinggo Ditemukan Meninggal Membusuk
FaktualNews.co/Mojo
Jenazah korban saat akan dibawa ke kamar mayat RSUD dr Muhammad Saleh, Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Mantan juru parker (Jukir) ditemukan meninggal dunia, Selasa (18/2/2020) siang. Bapak yang diketahui bernama Abdul Jalal tersebut ditemukan meninggal di dalam rumahnya, jalan Wijaya Kueuma, RT 4 RW 1 Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

Belum diketahui penyebab pastinya, namun diduga kuat karena sakit. Namun, warga setempat tidak ada yang tahu penyakit yang diderita korban. Pihak keluarga belum ada yang bisa dikonfirmasi. Mengingat, anak pertama korban tinggal di Kabupaten Jember, sedang anak keduanya tengah bersekolah dan belum waktunya pulang.

Awan Hendra Wijaya (40), salah seorang warga yang tinggal di depan rumah Abdul Jalal menyebut, korban diketahui meninggal setelah pintunya didobrak warga. Pria yang biasa dipanggil Hendra ini, berikut warga yang lain mencium bau busuk dari rumah korban. “Kami memberitahu ke tokoh masyarakat dan agama,” ujarnya.

Setelah disepakati, warga kemudian mendobrak rumah korban yang tidak digembok. Abdul Jalal yang hidup sebatangkara alias sendirian ditemukan meninggal di kamar belakang. Tim identifikasi yang sebelumnya diberitahu, tak lama tiba di lokasi penemuan mayat. Termasuk tim kamar mayat RSUD dr Muhammad Saleh.

Setelah oleh TKP, jasad korban dibawa ke kamar mayat RSUD tanpa menunggu kedatangan 2 anak korban. Hendra mengaku, tidak tahu penyebab meninggalnya pegawai Dishub Kota Probolinggo tersebut, apakah sakit atau meninggal tidak wajar.

“Jumat itu istri dan keluarga saya melihat korban membeli air minum galon,” tambahnya.

Sejak itu, lanjut Herman, dirinya dan warga tidak melihat korban beraktifitas di luar rumah. Hingga Selasa siang, yang berasngkutan ditemukan tewas di dalam kamar belakang dan telah membusuk.

“Saya tidak tahu sakit apa. Mungkin anaknya yang tahu. Tapi dua anaknya tidak ngumpul. Anak pertama ada di Jember, sedang anak kedua kumpul sama budhe-nya. Rumahnya di barat rumah korban,” pungkasnya.

Hingga berita ini diunggah, sejumlah wartawan yang meliput di TKP belum mendapat konfirmasi. Tim identifikasi dan petugas Polres lainnya saat berada ditemukannya jasad tak bernyawa, enggan berkomentar. Alasannya, tidak memiliki kewenangan.

Begitu juga, saat dihubungi ponselnya, Kasat Reskrim AKP Nanang yang tengah bersekolah di Surabaya, belum menjawab.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas