FaktualNews.co

Ratusan Mahasiswa Qomarudin Bungah Gresik Nobar ‘Jejak Langkah 2 Ulama’

Religi     Dibaca : 1064 kali Penulis:
Ratusan Mahasiswa Qomarudin Bungah Gresik Nobar ‘Jejak Langkah 2 Ulama’
faktualnews.co/didik
Film 'Jejak Langkah 2 Ulama saat diputar di Kampus Qomaruddin Bungah Gresik.

GRESIK, FaktualNews.co-Film berjudul ‘Jejak Langkah 2 Ulama’ diputar di kampus Institute Agama Islam Qomaruddin (IAIQ) Bungah Gresik.

Kegiatan Mahasiswa (UKM) Aliansi Kesenian Qomaruddin (AKeQ) selaku penyelenggara nobar film ini.

Film Jejak Langkah 3 Ulama sendiri menceritakan dua tokoh pendiri organisasi besar di Indonesia, yaitu Hadratusyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah

Ratusan mahasiswa dan pengunjung dari luar turut hadir memenuhi aula Yayasan Pondok Pesantren Qomaruddin (YPPQ) untuk menonton film bergenre religi ini.

Film karya Pengasuh Ponpes Tebuireng KH Salahuddin Wahid bersama Lembaga Seni Budaya dan Olahraga Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, ini berupaya mengembalikan kisah historis Muhammadiyah dan NU, dua ormas Islam terbesar di Tanah Air yang aktivitasnya selalu berdampingan selama hampir satu abad.

Meski ada beberapa perbedaan dalam aktivitas organisasi dan manhaj dakwahnya, namun Muhammadiyah dan NU sejatinya memiliki banyak persamaan.

Salah satunya, pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan dan pendiri NU KH Hasyim Asy’ari sama-sama pernah menjadi santri Kiai Shaleh Darat, tokoh ulama besar dari Semarang.

Menurut Ketua AKEQ, Dian Karimah Wildani, inisiatif digelarnya nobar film ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai dua Organisasi besar di Indonesia yakni NU dan Muhammadiyah.

“Agar terbuka pemahaman selama ini tentang NU dan Muhammadiyah, dalam tanda kutip yang di anggap beda selama ini hanyalah tentang organisasinya, namun tentang haluannya tetap sama yakni Ahlussunnah Wal Jama’ah,” terangnya, Selasa (17/2/2020).

Di tempat terpisah, Muhammad Najib, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIQ, mengungkapkan, di era revolusi industri 4.0 manusia semakin mengedepankan IT dalam melakukan segala hal.

Sehingga sebuah film memiliki andil yang cukup besar dalam membangun paradigma manusia. Karena mereka lebih sering menggunakan gadget mereka untuk memutar video dan film daripada membaca narasi berita dan informasi yang lain.

“Sebuah karya fenomenal dua tokoh besar pendiri bangsa saling melengkapi dalam mengajarkan Islam rahmatan lil alamin, semoga pemutaran film ini mendatangkan energi baru untuk meningkatkan semangat keindonesiaan seluruh mahasiswa,” ujar Gus Najib.

Jamilaturrosyidah, mahasiswa S2 IAIQ, salah satu pengunjung, mengaku senang menonton film tersebut.

“Sangat senang karena bisa tahu sejarah NU dan Muhammadiyah melalui media film, dan sumbernya pun jelas dari Kiai dan Lembaga Muhammadiyah,” terang Rosidah gembira.

Diketahui, kegiatan ini merupakan kerjasama UKM AKeQ dan Nixpro (pembuat film yang bekerjasama dengan Ponpes Tebuireng).

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah