PASURUAN, FaktualNews.co – Fenomena munculnya busa di beberapa sungai di kawasan Kecamatan Pandaan dan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, menimbulkan keprihatinan semua pihak. Bahkan, adanya busa tebal yang terbawa arus sungai tersebut, diduga disengaja karena terjadinya di lokasi yang berbeda.
Munculnya busa di Sungai Demper, di Tawangrejo, Kecamatan Pandaan pada Jumat tanggal 14 Pebruari 2020 dan di Sungai Welang, di Desa Pacarkeling, Kecamatan Kejayan, hari Sabtu tanggal 15 Pebruari 2020, disorot Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan. Bahkan komisi membidangi lingkungan ini, ‘bereaksi’.
Tak hanya itu, untuk kepastian adanya busa di sungai yang berbeda kecamatan ini, Komsi III akan meminta penjelasan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan.
“Kami akan memintai penjelasan soal busa itu pada DLH,” papar Ketua Komisi III, Syaifullah, pada wartawan, Rabu (19/2/2020).
Kapan waktu pemanggilannya, Syaifullah tak mau menyebut hari dan tanggalnya. Namun disebutnya dalam waktu dekat. Diakui oleh dia, bahwa adanya insiden sungai yang berbusa ini, menimbulkan keresahan masyarakat. Karena mereka khawatir kalau busa yang muncul akan mencemari sungai di desanya.
Sebab, lanjut Syaifullah, sungai-sungai yang berbusa ini, banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk Mandi, Cuci dan Kakus (MCK). Selain itu, juga berfungsi untuk mengairi sawah petani.
“Dengan penjelasan dari DLH, tentunya bisa diketahui, apakah tercemar limbah atau bukan,” pungkas, politisi dari PPP ini.