Miris, Kakek Sakit dari Desa Terpencil di Jombang Ditandu 6 KM Menuju RS
JOMBANG, FaktualNews.co-Jagad maya di Jombang, Jawa Timur, kembali dibuat trenyuh dengan unggahan salah satu pengguna media sosial (medsos) di salah satu aplikasi Facebook.
Postingan yang menggambarkan sejumlah warga beramai-ramai membawa seorang kakek tua yang sedang menderita sakit keras dan membutuhkan pertolongan ini viral di medsos sejak dua hari terkahir. Tepatnya, sejak diunggah Minggu, 24 Februari 2020.
Dalam sejumlah video yang diunggah salah satu pengguna Facebook bernama Jalaluddin Hambali ini nampak seorang kakek renta yang lumpuh diangkat dengan sebuah tandu oleh beberapa orang dan melalui jalan setapak yang licin.
“Dunanges. Owalah yo yo. Kok yo jik enek wong sakit berat ditandu. Koyok jaman e Mbah Jendral Sudirman. Mirip 2013. Di lokasi yang sama. Dusun Rapahombo. Ibu hamil mau melahirkan digotong menuju layanan kesehatan terdekat. Di pusat Desa Klitih Kec. Plandaan, Kab. Jombang. Lokasi bu bidan desa praktik,” ungkap Jalaluddin, dalam unggahanya.
Dalam captionnya, kakek yang disebut bernama Warjin, ini merupakan warga Dusun Rapahombo Desa Klitih Kecamatan Plandaan.
Mbah Warjin yang mengalami sakit keras ini ternyata hendak dibawa ke salah satu Rumah Sakit di Jombang Kota. Namun, karena keterbatasan akses jalan dan infrastruktur yang ada, perjalanan Mbah Warjin tersebut harus penuh perjuangan.
“Nah, dino iki, dialami Mbah Warjin, warga Dusun Rapahombo (DS). DS merupakan satu dari tiga dusun paling terpencil di Jombang. Selain Dusun Nampu Desa Klitih & Dusun Kedungdendeng Desa Jipurapah,” sambung Jalaludin.
“Gak ada sinyal seluler dan jalan aspal di tiga lokasi itu. Listrik juga rata2 baru dinikmati warga tahun 2018 di Dusun Kedungdendeng (listrik PLN) & 2013 di Dusun Rapahombo (PLTS Bantuan Kementerian ESDM. 2019 PLTS rusak),” imbuhnya.
Menurut penggunggah (Jalaluddin), Mbah Warjin terpaksa diangkat dengan tandu karena kondisinya yang cukup lemas. Untuk bisa keluar dari desanya, warga membutuhkan waktu yang tak sebentar, namun hampir setengah hari perjalanan.
Bahkan, perjalanan Mbah Warjin ini ditempuh dengan cara memutar melalui Desa Jipurapah sepanjang lebih dari enam kilometer.
Dalam video tersebut, selain jalan setapak yang licin dan becek, di kanan kiri jalan satu-satunya ini juga nampak hutan kawasan Perum Perhutani dengan pepohonan yang cukup lebat.
“Mbah Warjin siang td digotong sejauh hampir 6km. Dari Dusun Rapahombo ke Dusun Brangkal Desa Jipurapah. Dari Dusun Brangkal, dioper dengan Pajero OPSHID menuju RSI Jombang,” tandasnya.
“Di Dusun Brangkal, satu-satunya layanan medis terdekat, ada Puskesmas Pembatu (Pustu). Ada satu tenaga honorer bidan disitu. Tapi jangan tanya, Sabtu Minggu apa mereka mampu melayani warga. Saking jauhnya lokasi. Atau mungkin juga saking minimnya honor pengabdi kesehatan disitu,” bebernya.
Terpisah, Kepala Desa Klitih, Siti Roaini, saat dihubungi melalui ponselnya membenarkan adanya video yang sempat viral tersebut.
Dia mengatakan, Mbah Warjin tepaksa dibawa dengan tandu karena kondisinya yang segera membutuhkan pertolongan.
Upaya tandu itupun merupakan insiatif dari perangkat Desa setempat.
“Benar jadi memang inisitif Pak Polo (Kasun), jadi sempat dibawa dengan mobilnya kasun tapi kelamaan. Mbah Warjin semakin lemas, akhirnya ditandu, mau dibawa ke RS Asyifa Ploso. Biasanya dijemput, tapi biar semakin cepat sampai akhirnya dibawa dengan tandu,” pungkasnya.