Ekonomi

Sebagian Pedagang Pasar Ngunut Tulungagung Nekat Jualan di Puing Kebakaran

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co-Setelah terbakar hebat pada pertengahan Desember 2019, sejumlah pedagang di Pasar Ngunut disediakan lokasi baru, di Pasar Sapi. Itu dilakukan sejak 6 Januari 2020.

Namun belum genap dua bulan relokasi dilaksanakan, beberapa pedagang memilih kembali berjualan di sisa-sisa atau puing-puing reruntuhan sisa kebakaran di Pasar Ngunut.

Para pedagang yang nekat kembali berjualan di eks Pasar Ngunut itu beralasan, di Tempat Penampungan Sementara yang berada di Pasar Sapi, sepi pembeli.

Dari pantauan, beberapa pedagang kembali mendirikan lapak berdagang dari seng-seng bekas yang terbakar pada Desember 2019 lalu.

“Lapak saya ikut terbakar, semuanya sudah habis,” kata Sumarni pedagang gerabah, Selasa (25/2/2020).

Sumarni bersama ratusan pedagang yang lapaknya terbakar sebenarnya telah direlokasi di Pasar Sapi. Jaraknya sekitar satu kilometer arah utara dari Pasar Ngunut.

Namun, dia memilih kembali berjualan di tempat lama. Alasannya, karena di Pasar Sapi tidak pernah ada pembeli.

“Di sana sepi. Pernah satu minggu tidak ada yang beli. Lebih baik jualan di sini, walaupun tidak seramai dulu, tapi tetap ada yang beli setiap harinya,” katanya.

Di bekas Pasar Ngunut, lapaknya sempit dan dibuat seadanya. Dia mengaku, memanfaatkan seng sisa kebakaran untuk menutup bedaknya.

“Di sana (Pasar Sapi) saya juga sudah punya lapak, tapi belum jadi. Mungkin nanti kalau sudah ramai pembeli di sana saya akan pindah ke sana,” katanya.

Pedagang lainnya yang memilih bertahan, Chandra, menuturkan, akan menempati lapak baru jika sudah ramai pembeli.

“Yang di sini sekitar delapan orang. Yang lain pindah semua karena lapaknya habis, terutama pedagang pakaian. Semuanya sudah di sana,” katanya.

Chandra berharap pembangunan Pasar Ngunut segera dilakukan agar roda ekonomi pedagang terus berjalan. Apalagi, ketika pedagang terpisah-pisah akan membuat pembeli malas pergi ke Pasar Ngunut.

“Biasanya pembeli datang ke sini, beli sayuran buat olahan setiap hari. Nanti mereka mampir lihat-lihat pakaian, atau barang lainnya. Sekarang di sini tinggal pedagang sayuran dan sepeda, lainnya di sana. Pasti di sana sepi,” katanya.

Dari data yang dihimpun, pembangunan kembali Pasar Ngunut direncanakan menggunakan tiga skema anggaran.

Pertama, anggaran dari Pemerintah Provinsi melalui bantuan keuangan (BK) sekitar Rp 12 miliar.

Kedua, dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perdagangan sebesar Rp 18 miliar. Dan ketiga, dari Pemkab Tulungagung menganggarkan Rp 10 miliar.