TULUNGAGUNG, FaktualNews.co-Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Provinsi Jawa Timur, menilai model dan corak batik khas Tulungagung menjadi salah satu potensi berharga bagi perkembangan kerajinan.
Kini, selain marmer yang menjadi kerajinan khas di Tulungagung, batik memiliki potensi yang besar guna mengembangkan usaha mikro dan makro di Kabupaten Tulungagung.
Hal itu, disampaikan Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin dalam kunjungannya di Tulungagung, Kamis (27/2/2020).
“Semakin maju dan semakin banyak UMKM maka akan semakin maju suatu daerah. Kita bisa lihat dari jumlah masyarakat yang terdampak dari UMKM,” paparnya.
Menurut Arumi yang juga merupakan Istri Wakil Gubernur Jatim itu, berharap potensi sumber daya manusia di daerah agar tetap diasah seiring dengan era modernisasi.
“Kalau di luar negeri sudah terdampak modernisasi, dimana pekerjaan orang digantikan robot. Kalau di Indonesia harapannya masih ke pengembangan SDM, jadi pekerjanya tetap manusia,” jelasnya.
Dalam perkembangannya, potensi-potensi kerajinan lokal diakuinya memang harus memaksimalkan fasilitas yang ada.
“Misalnya, ketika kita mampu membina 50 UMKM, maka ia benar-benar dibina agar menjadi matang, sehingga progresnya terus. Dan benar-benar melahirkan kegiatan kerajinan yang efektif,” tuturnya.
Ditambah dengan banyaknya fasilitas perbankan, maka itu juga harus dimanfaatkan sebagai fasilitas dalam UMKM.
“UMKM Tulungagung adalah salah satu yang terbaik di kawasan selatan Jawa Timur. Misalnya, Kualitas dan model batik, berbeda dengan daerah lainnya,” tambahnya.
Lebih lanjut lagi, Arumi menyebut, model batik Tulungagung memiliki corak yang khas Mataraman dipadukan dengan nuansa pesisir selatan Jawa Timur.
“Sini itu kan daerah mataraman yang selatan, untuk batik warnanya lembut. Jadi di Tulungagung warnanya berani,” paparnya.