PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Probolinggo, mengamankan tawon ndas, Rabu (26/2/2020) sekitar pukul 10.45. Tawon ndas atau Vespa Affinis tersebut bersarang di rumah Samad (40) RT 2 RW 7, jalan Sunan Ampel, Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota setempat.
Di tempat yang sama, petugas juga mengamankan sarang tawon jenis yang sama di rumah Doli, tetangga Samad. Kedua sarang tawon yang lokasinya tak terlalu jauh tersebut, dimasukkan ke karung plastik.
Aksi penangkapan tawon berlangsung aman dan lancar, kendati sebagian ada yang kabur. Tak satupun tawon yang menyerang petugas dan warga yang melihat penangkapan tawon.
Kedua sarang tawon ada di bawah atap genteng di luar rumah itu, berhasil dimasukkan ke dalam karung plastik. Selanjutnya, sarang berikut penghuninya akan diserahkan ke Tempat Wisata Studi Lingkungan (TWSL) atau kebun binatang mini.
Hal itu disampaikan Kasi Damkar pada Dinas Satpol PP, Abdullah, sebelum meninggalkan lokasi penangkapan. Ia mengaku, tidak tahu apakah sarang berikut tawonnya akan dimusnahkan atau tidak oleh pihak Kebun binatang mini. Yang pasti, pihaknya hanya berkewajiban menyerahkan sarang yang diamankan dari rumah warga.
“Sebentar lagi kami serahkan ke TWSL. Kami tidak tahu apakah dilepas atau dimusnahkan. Itu kewenangan kebun binatang,” ujarnya.
Dijelaskan, pihaknya menangkap tawon setelah mendapat laporan dari Nanik (30) famili Samad. Dengan 3 kendaraan, sejumlah petugas meluncur menuju rumah Samad. Tak butuh waktu lama Petugas berhasil mengambil sarang tawon di 2 rumah dengan cara dimasukkan ke dalam karung plastik yang ujungnya diikat dan dilakban.
“Hanya menggunakan tangga untuk mencapai sarang. Petugas mengenakan pakain tertutup. Dua sarang tawon berhasil kami amankan,” katanya.
Ditambahkan, saat di lokasi, salah satu petugas tanpa sengaja menemukan sarang tawon di rumah Doli, timur rumah Samad. Petugas langsung menurunkan sarang tersebut dengan cara yang sama. Satu petugas berpakaian terbungkus, menaiki tangga dan memasukkan sarang ke karung sak.
“Caranya sama dengan di rumah Rahmad. Cukup mudah, karena letak sarang bukan di pohon dan di dalam rumah,” tambahnya.
Sementara Samad berterus terang, yang menemukan sarang tawon di belakang rumahnya, famili yang berkunjung ke rumahnya, bukan dirinya. Ia telah berusaha mencari namun tak kunjunng menemukan.
Menurutnya, tawon terbang berkeliaran di rumahnya sekitar 3 tahun yang lalu. Hanya saja tidak dihiraukan lantaran tidak mengganggu warga. Sarang tawon dicari, ketika 2 minggu yang lalu, anak-anak yang tengah bermain dikejar tawon.
Akibat kejadian tersebut, Samad bersama istrinya mencari sarangnya, namun tidak ditemukan. Rabu pagi, saat familinya yang bernama Nanik bersama suaminya, datang ke rumahnya, Samad menceritakan kalau di sekitar rumahnya ada tawon yang beterbangan.
Khawatir menyengat warga Samat dan saudaranya itu mencarii sarang tawon. “Yang menemukan family saya. Terus laporan,” katanya.
Nanik yang saat penangkapan tawon berada di lokasi membenarkan kalau dirinya yang melapor. Tahu sarang tawon ditemukan, ia langsung menghubungi kontak 112. Hal itu dilakukan, agar tawon yag berbahaya tersebut tidak menyerang warga, terutama anak-anak.
“Sudah menjadi kewajiban kami melapor. Kan tawon ndas itu berbahaya kalau sampai menyengat warga, apalagi anak-anak. Kalau sarang tawon di rumak pak Doli, warga tidak tahu. Yang tahu petugas Damkar,” ujarnya singkat.