Disoal Komisi D, Penunjukan Pemasok Tunggal Daging Ayam dalam BPNT di Jombang
JOMBANG, FaktualNews.co-Penambahan 1 kg daging ayam dalam program sembako (sebelumnya disebut Bantuan Pangan Non Tunai /BPNT) di Kabupaten Jombang, menarik perhatian dari Komisi D DPRD Jombang.
Wakil Ketua Komisi D Syarif Hidayatullah mempersilakan masyarakat Jombang untuk menelisik lebih dalam mengapa ada indikasi distributor tunggal dalam hal ini.
“Kalau untuk penunjukan pemasok daging ayam maka silahkan ditelusuri lagi. Kok nampaknya diam-diam. Saya tahu distributornya tunggalnya,” kata wakil raykat yang akrab disapa Gus Sentot ini, Jumat (28/2/2020).
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Jombang harus terbuka dalam masalah BPNT ini. Dikarenakan dana yang digunakan adalah APBN. Sehingga amanah ini harus dijalankan dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Berangkat dari hal ini, lanjut dia, ada nya penunjukan distributor tunggal daging ayam menimbulkan banyak pertanyaan yang butuh jawaban.
Dinas Sosial (Dinsos) sebagai perwakilan Pemerintah Jombang sebaiknya menjelaskan proses pemilihan perusahan yang memasok daging ayam.
“Karena begini, apakah harus daging ayam?. Jika wajib maka distributor harus menyiapkan freezer. Apakah pemilihan pemasok ayam karena warga asli Jombang? Di Jombang banyak peternak ayam,” ujarnya.
Wakil ketua komisi yang membidangi kesehatan, kesra dan ketenagakerjaan ini khawatir ketidakterbukaan dalam proses penunjukan pemasok daging membuat program ini rawan disalah gunakan.
Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, sambung politikus Partai Demokrat ini, masalah BPNT hampir selalu menyisakan masalah besar.
Selain mempertanyakan penunjukan pemasok tunggal daging ayam, Gus Sentot juga mengaku tak habis pikir mengapa yang dipilih untuk tambahan komuditas sembako adalah daging ayam.
“Mengapa harus daging ayam, itu cepat busuk. Kasihan masyarakat banyak yang tidak punya kulkas, dan anggota keluarganya sedikit. Mereka diberi satu kilogram daging ayam, dalam sehari tentu tidak habis. Mau disimpan di mana?” tanya Gus Sentot.
Menurutnya, pemilihan daging ayam untuk tambahan dalam paket sembako ini harus dipikir ulang. “Kasihan masyarakat bawah ini, selalu jadi korban saja,” tandasnya.
Upadate : atas permintaan narasumber, redaksi melakukan editing dengan tidak merubah subtansi berita sebelumnya pada hari Jumat, 28 Februari 2020 sekira pukul 13.32 WIB