JEMBER, FaktualNews.co – Pasca insiden ambruknya jembatan jompo yang berada di pusat bisnis Kota Jember, Bupati Faida bersama jajaran Forkopimda Jember, langsung meninjau lokasi ambruknya pertokoan di jalan Raya Sultan Agung, Kecamataan Kaliwates, Jember, Senin (2/1/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Faida meminta agar seluruh jajaran Pemkab Jember, TNI/Polri, BPBD, Pemprov dan Pusat, bekerjasama guna mempercepat langkah penanganan kebencanaan. Sebab, pasca jembatan jompo ambruk, sedikitnya ada 10 ruko ikut ambruk.
“Untuk penanggulangan robohnya bangunan ruko di kawasan pertokoan Jompo yang dibangun pada tahun 1976, kami bersama jajaran Forkopimda memutuskan untuk melakukan langkah kebencanaan, yakni akan segera merobohkan sekitar 21 ruko sisanya,” ujar Bupati Faida kepada awak media, Senin (2/3/2020).
Menurutnya, karena sebanyak 10 bangunan ruko yang telah roboh ke aliran sungai jompo, pihaknya memerintahkan BPBD bersama Dinas Pengairan Provinsi dibantu para personil TNI/Polri, segera melakukan proses evakuasi secepatnya, karena dikhawatirkan akan memicu terhambatnya aliran sungai di kawasan itu.
“Prioritas awal, kami akan segera mengangkat puing-puing bangunan ruko yang menutup sungai. Sebab, jika tidak segara diangkat itu akan berpotensl bencana baru, yakni banjir. Usai mengangkat puing-puing bangunan ruko, kami akan merobohkan 21 ruko yang merupakan aset Pemkab Jember,” bebernya.
Bupati Faida menambahkan, akan merobohkan 21 pertokoan ke arah jalan raya, agar tidak mengganggu pemukiman warga yang ada di belakang pertokoan.
“Kami juga meminta kepada PDAM untuk segera memindahkan saluran pipa. Karena itu juga dibutuhkan untuk mengaliri sedikitnya 3.000 pelanggan di wilayah kota,” imbuhnya.
Untuk kelancaran proses evakuasi, kata Bupati Faida, pihaknya telah mengevakuasi seluruh barang dagangan dan para penghuni ruko. Selain itu, pihaknya juga meminta Dinas Perhubungan bersama Polres Jember, untuk sementara menutup jalan nasional selama berlangsungnya upaya evakuasi dan proses sterilisasi ruko di kawasan pertokoan jompo.
“Selama proses ruko dirobohkan, akses jalan raya Sultan Agung ini harus ditutup. Karenanya, saya minta kepada Dinas Perhubungan dan Petugas Polres Jember, untuk mengalihkan arus lalu lintas di jalur tersebut,” pungkasnya.
Pantauan FaktualNews.co di lokasi kejadian, untuk mempercepat proses evakuasi dan mengangkat puing-puinga bangunan ruko dari aliran kali jompo, sedikitnya ada 3 buah alat berat yang diterjunkan ke lokasi. Seluruh arus kendaraan terutama di kawasan jalan raya Sultan Agung, dilakukan penutupan total.
Penutupan jalan terutama diberlakukan untuk arus kendaraan ke dalam kota, di antaranya di kawasan simpang tiga jalan Kenanga dan kawasan sekitar masjid Al-Huda, Kecamatan Kaliwates, Jember.