PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Enam kambing milik Karman (45) yang diketahui mati mendadak, ternyata keracunan. Bukan karena digigit anjing liar atau jadi-jadian. Penyebab itu diketahui, setelah tim kesehatan hewan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kota Probolinggo, melakukan pemeriksaan.
Autopsi dilaksanakan di lokasi kejadian, rumah Karman RT 04 RW 05, jalan Sunan Drajat, kelurahan Kedunggaleng, Kecamatan Wonoasih, Kota setempat. Hasilnya, enam dari 8 domba milik Karman, keracunan zat Saponin yang nempel di rumput atau dedaunan tumbuhan lain. Hal tersebut diungkap drh Faika Miryani, Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Dinas Pertahankan.
Disebutkan, zat yang dimaksud saat musim penghujan konsentrasinya meninggi atau naik. Karenanya, ia menyarankan, pemilik domba agar tidak langsung memberikan rumput atau dedaunan tumbuhan lain ke domba peliharaannya.
“Diamkan dulu rumput sampai agak layu. Kalau langsung diberikan, domba akan kembung,” tandasnya.
Penyebab domba kembung adalah gas yang dihasilkan zat Saponin. Kembung akibat gas saponin sifatnya akut, sehingga menyebabkan kambing mati cepat alias mendadak. Faika juga menyebut, ada pendarahan (Emorogi) ditrachea (Tenggorokan).
“Di paru-paru juga ditemukan emorogi (Pendarahan). Zat Saponin juga menyebabkan dinding lambung, usus dan ginjal rapuh,” jelasnya, Kamis (12/3/2020) siang.
Saat ditanya, mengapa kambing tidak mati seluruhnya, hanya tersisa 2 ekor. Faika menjawab, kondisi tubuh domba tidak sama. Selain itu, dua ekor domba yang masih hidup, kebagian makan rumput lebih sedikit dibanding 6 domba yang mati.
“Yang dua ekor dimungkinkan makan sedikit. Sehingga saponin dalam darahnya terjaga,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Faika menegaskan, meninggalnya domba milik Karman, bukan karena rumputnya diberi racun seseorang. Tetapi lebih karena racun yang ada pada rumput sendiri. Rumput yang dicari oleh pemiliknya.
“Ya, domba keracunan. Bukan karena racun dari orang lain. Tapi dari dalam rumputnya sendiri,” pungkasnya.
Sementara itu Karman mengaku, mengetahui dombanya tewas Rabu (11/3) pagi sekitar pukul 05.00. Ia tidak mengetahui penyababnya, mengapa enam kambingnya mati mendadak dan perutnya kembung. Karman mengaku, Selasa sore memberi makan kambingnya dengan rumput segar. Ia mengarit atau mencari rumput tersebut, usai hujan sore.
“Nggak tahu apa penyebabnya. Pagi saya lihat 6 ekor kambing sudah mati. Yang 2 ekor tidak mati,” katanya.
Akibat kejadian tersebut, Karman mengaku merugi sekitar Rp 10 juta. Mengingat, kambing yang tewas sudah besar dan siap dijual. Terutama dua kambing yang besar, diperkirakan laku Rp 3 juta.