Warga Desa Kepatihan Jombang, Negatif Corona, Kabar Hoax Berhamburan
JOMBANG, FaktualNews.co – Kepala Desa Kepatihan, Jombang, Erwin Pribadi mengeluhkan banyaknya kabar hoax tentang virus corona menimpa desa yang dipimpinnya. Kabar hoax tersebut tersebar masif lewat whatshap.
Kabar hoax ini menyebar setelah Pemerintah Desa Kepatihan, melakukan pelayanan online dan mengurangi tatap muka antar warga. Kebijakan ini diambil setelah salah warga setempat pulang dari Malaysia dan mendapat pengawasan langsung dari Dinas Kesehatan Jombang.
“Terkait kabar adanya warga Kepatihan yang terkena virus Corona, maka saya katakan tidak benar seratus persen. Memang ada warga Kepatihan yang dicari Dinas Kesehatan untuk diperiksa kondisinya. Sudah diperiksa secara klinis dan dinyatakan negatif Corona,” jelasnya kepada FaktualNews.co, Rabu (18/3/2020).
Menurutnya, warganya tersebut sudah diperiksa pada Senin tanggal 16 Maret 2020 oleh tim dari Puskesmas Jabon.
Namun demikian, yang bersangkutan diminta tetap untuk memeriksakan diri secara berkala dan rutin di faskes terdekat. Pihak desa akan memfasilitasi yang bersangkutan untuk memeriksakan diri ke faskes terdekat.
“Banyak yang buat kabar hoax lewat whatshap terkait informasi yang muncul di beberapa media sosial tentang berita yang cenderung simpang siur terkait masalah warga Desa Kepatihan. Kita sangat menyayangkan pihak yang memperkeruh suasana,” tambah Erwin.
Diantara kabar hoax tersebut adanya informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa kawasan toko perhiasan di depan Pasar Legi Jombang, dan sekitarnya dijaga polisi bermasker karena ada yang mengevakuasi korban Virus Corona.
Ditandaskan Erwin, demikian itu adalah berita yang menyesatkan dan sengaja menciptakan kegaduhan.
Polisi di kawasan toko emas tersebut adalah polisi Sat Sabhara Polres Jombang yang memang berjaga rutin di pos tersebut.”Jadi tidak ada hubungannya dengan warga yang kena virus Corona, “tandasnya.
“Efeknya sangat luar biasa atas kabar tidak benar ini. Oknum tidak bertanggung jawab. Semoga kita semua terlindungi dari semua penyakit, bukan hanya virus corona saja,” ujarnya.
Selain itu, Erwin juga menyebutkan ada kegelisahan orang tua dari anak-anaknya yang tanya sana sini apakah libur atau tidak. Ada juga yang tanya, kenapa sebagian ada siswa yang sekolah juga. Para wali santri ini takut anak-anak mereka tertular Virus
Corona
“Terkait isu yang merebak di kalangan medsos para wali murid yang takut anaknya tertular virus, maka sesuai instruksi Bupati Jombang, sekolah diliburkan sampai 14 hari kedepan. Silakan dicek,”pungkasnya.