Peristiwa

Razia Pelajar di Tulungagung, Belasan Ditemukan Sedang Belajar Game

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co-Masa social distancing, Satpol PP, bersama Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tulungagung melakukan razia pelajar di tempat-tempat nongkrong, Jumat (20/03/2020).

Razia tersebut merupakan bentuk pengawasan terhadap para pelajar sekaligus psywar, supaya para belajar benar-benar memanfaatkan waktu libur sekolah dengan baik.

Alhasil, belasan pelajar yang seharusnya belajar di rumah ditertibkan saat asyik berada di warung kopi, hingga bermain game.

Tim gabungan melakukan sweeping mulai dari rental PlayStation di Desa Beji Kecamatan Boyolangu. Hasilnya, 5 pelajar sekolah dasar, dan satu pelajar SMK ditemukan asyik bermain game.

Bergeser di tempat warung internet (Warnet) Desa Beji, tim juga mengamankan 3 pelajar SD, dan 1 pelajar SMA. Masih di Desa Beji, tim menuju di beberapa warung kopi di sana, ditemukan 11 pelajar SMA/SMK yang asyik nongkrong.

“Sesuai intruksi Pak Bupati, untuk mencegah penyebaran virus corona pelajar diminta belajar di rumah. Ternyata, hari ini kita menemukan 19 pelajar yang sedang nongkrong baik di game online, warnet, atau warung kopi,” ujar A Nindya Putra, Plt Kabid Penegakan Perda dan Perundang-Undangan Satpol PP Tulungagung.

Sweeping pelajar itu akan dilakukan selama tiga hari kedepan. Selain sweeping pelajar, Satpol PP akan melakukan sweeping beberapa tempat usaha yang diminta tutup sementara antisipasi penyebaran covid-19.

“Untuk tempat usaha nanti kami agendakan sendiri. Kami minta seluruh masyarakat selama darurat covid-19 ini wajib di rumah, dengan seperti itu sudah membantu negara agar tidak terjadi penyebaran virus ini,” tambah Nindya Putra.

Sementara itu, Kasi Kelembagaan Dan Peserta Didik, Disdikpora Kabupaten Tulungagung, Heru Sugiarto mengatakan, pelajar yang terjaring itu akan di data dan diserahkan ke sekolah untuk dilakukan pembinaan. Heru meminta, orangtua pelajar ikut menjaga putra putrinya agar tetap berada di dalam rumah selama libur sekolah selama 14 hari ini.

“Sudah kita sosialisasikan delama darurat covid-19 ini semua pelajar belajar di rumah. Ternyata hari ini masih kita temukan bermain di luar rumah, wali murid harus menaati ini demi kesehatan keluarga kita semua,” terangnya.

Masa libur sekolah karena darurat covid-19, berlaku mulai 16 Maret sampai 29 Maret. Semua kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah dengan menggunakan sistem daring.

Dampak dari virus ini, Disdikpora Tulungagung harus menunda pelaksanaan ujian tengah semester (UTS) tingkat sekolah Menengah Pertama yang dijadwalkan dimulai minggu ini.