TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Karena mengalami batuk dan demam mirip gejalan Covid-19, tiga pasien ditetakan sebagai PDP (Pasien Dengan Pengawasan) Corona di RSUD dr. Iskak Tulungagung, Jawa Timur. Ketiganya masing-masing seorang WNA (Warga Negara Asing)asal Jerma, seorang balita asla Kediri dan seorang lelaki dari Kabupaten Tulungagung.
Perempuan dari Jerman berinisial IG (53) dirawat di ruang isolasi RSUD dr. Iskak Tulungagung, Jawa Timur, sejak Sabtu (21/3/2020) . Dia mengalami gejala pneumonia yang disertai batuk dan demam, mirip gejala Covid-19, IG ditetapkan menjadi PDP (Pasien Dengan Pengawasan) Corona.
IG sebenarnya sedang berwisata ke Pantai Sanggar di Desa Tanggunggunung, Kecamatan Tanggunggunung. WNA Jerman itu kemudian mengalami gejala panas, batuk, dan berdasarkan rontgennya terdapat gejala pneumonia.
Sesaat sebelum WNA Jerman dirujuk di RSUD dr. Iskak, Pihak RSUD juga mendapat tambahan dua pasien berstatus PDP virus corona (Covid-19).
Pasien kedua yang baru diterima RSUD dr. Iskak merupakan Balita (5) berjenis kelamin laki-laki asal Kediri. Balita itu dirujuk ke RSUD karena memiliki gejala batuk dan sesak napas.
Sedangkan, pasien ketiga, berinisial S (35) asal Kabupaten Tulungagung, juga mengalami gejala serupa yakni panas, batuk, tenggorokan sakit, dan sesak napas. S memeriksakan diri, karena merasa memiliki riwayat pernah melakukan kontak dengan orang yang baru pulang dari Taiwan.
“Dia bertemu saat menghadiri hajatan, lalu dia dibawa ke Puskesmas Ngantru dan kemarin dirujuk ke RSUD dr. Iskak Tulungagung. Semua sudah ditangani. Sesuai prosedur yang ada. Kini mereka sedang berada di ruang isolasi untuk mendapatkan perawatan intensif,” kata, Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr. Iskak Tulungagung, Kasil Rokhmad, Minggu (22/03).
Selain tiga kasus PDP baru itu, empat pasien PDP yang sebelumnya lebih dahulu dirawat di ruang-ruang isolasi RSUD dr. Iskak Tulungagung, dua diantaranya diperbolehkan segera pulang karena mengacu dari hasil SWAP dinyatakan negatif dan dua lainnya menunjukkan perkembanban yang baik.
“Hasil laboratoriumnya juga dinyatakan negatif sehingga boleh pulang. Pasien untuk warga Blitar dan Pacitan juga membaik,” ujarnya.
Sementara itu, untuk ketiga pasien yang baru dirawat sudah diambil sampel SWAP, untuk diperiksakan di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) di Jakarta.
Kasil juga mengimbau kepada semua masyarakat untuk lebih mawas diri dengan menerapkan pola hidup sehat, sering cuci tangan, dan menghindari keramaian.