Melongok Tongkrongan Kuliner Khas Pedesaan di Sumenep yang Murah Meriah
SUMENEP, FaktualNews.co — Aneka jajanan kulineran khas desa yang berlokasi di Desa Bicabi, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, milik Sri Wahyuni (32), mendadak jadi jujukan para pecinta kuliner.
Beragam menu yang disajikan Bharung Salera, yang dikelola bersama Bumdes Pangesto desa setempat, ternyata mampu meraup omset puluhan juta dalam sebulannya.
Awal tahun 2019 nama Bharung Salera sudah akrab di telinga masyarakat Kecamatan Dungkek. Bahkan para wisatawan dari berbagai daerah yang hendak berkunjung ke wisata Bukit Kalompek dan Wisata pulau Oksigen Giliyang, acap kali bertandang ke warung tersebut.
“Bharung Salera ini menyediakan aneka kuliner yang kental dengan rasa khas desa, baik minuman maupun masakannya, selain warga sini, wisatawan juga banyak mas,” kata Sri Wahyuni (32), pengelola warung.
Menurut penuturan Yayuk sapaan akrabnya, seiring berjalannya waktu untuk mengembangkan usaha kuliner, pihaknya mencoba kerja sama dengan salah satu Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). “Kerjasama dengan Bumdes Pangesto Bicabi mas,” terangnya.
Bharung Salera menyajikan beragam menu masakan. Untuk olahan masakan sendiri terdiri dari soto babat, Kaldu, ayam geprek, lalapan goreng, nasi bakar dan nasi campur.
Sementara untuk ragam minuman terdiri dari es cappucino, milo, susu soda, mega mendung, es jeruk, es teh, dan aneka ragam kopi.
“Sejauh ini yang paling disukai pengunjung adalah ayam geprek, dan nasi bakar,” sebutnya.
Niat mengembangkan hobi lewat mendirikan warung, membuat Yayuk tidak ambisi mengambil untung besar, hal itu dilakukan sebagai ikhtiar mendongkrak perekonomian di Desa.
“Harga di sini sangat bersahabat mas, dijamin tidak mahal, biar untung kecil, yang penting berkah. Untuk aneka soto hanya Rp 6 ribu, ayam geprek, lalapan dan nasi campur Rp 10 ribu per porsi, minuman mulai dari 3 ribu sampai Rp 10 ribu,” merincinya. (*)