FaktualNews.co

Imbas Covid-19, Pendapatan Tukang Sol Sepatu di Situbondo Anjlok

Ekonomi     Dibaca : 2343 kali Penulis:
Imbas Covid-19, Pendapatan Tukang Sol Sepatu di Situbondo Anjlok
FaktualNews.co/fatur bari
Para tukang sol sepatu di Oasar Mimbaan Baru Situbondo.

SITUBONDO, FaktualNews.co-Mewabahnya virus corona atau Coronaviurs Disease (Covid)-19 di Kabupaten Situbondo, berdampak buruk bagi sejumlah tukang sol sepatu di Pasar Mimbaan Baru Situbondo.

Para tukang sol sepatu atau tukang jahit sepatu ini mengaku pendapatannya anjok sejak merebaknya virius corona.

Dalam sehari sekarang ini hanya mendapatkan uang Rp 20 ribu. Padahal, saat konidis normal sebelumnya para tukang sol sepatu tersebut mendapat penghasilan berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per hari.

Sudarso (60), tukang sol sepatu di pasar Mimbaan Baru mengatakan, dirinya mulai menekuni sebagai tukang sol sepatu sejak tahun 1984 lalu. Namun, baru kali ini merasakan sepinya pendapatan sebagai tukang sol sepatu.

“Dampak mewabahnya virus corona sangat dirasakan orang kecil seperti saya. Bahkan, dua hari yang lalu saya tidak membawa pulang uang, karena tidak satupun warga Situbondo yang menjahitkan sepatunya,” ujar Sudarso, Jumat (27/3/2020).

Hal senada juga diungkapkan Imam (39), tukang sepatu lain di pasar Mimbaan Baru.

Dia mengaku dalam satu bulan terakhir ini seiring dengan mewabahnya Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia, ditambah imbauan pemerintah dan kapolri untuk beraktivitas di rumah, pendapatan sebagai tukang sol sepatu menurun drastis.

“Sebelum virus corona mewabah, setiap hari saya mendapatkan uang sebesar Rp 100 ribu hingga Rp.150 ribu, namun setelah Covid-19 mewabah pendapatan, turun drastis,” beber Imam.

Untuk setiap sepatu atau sandal yang dijahitkan, Imam mamatok tarif antara Rp 10 hingga Rp 15 ribu, tergantung tingkat kesulitan untuk menjahit sepatu atau sandalnya.

Imam menambahkan, dia sebenarnya mendukung kebijakan pemerintah daerah dan pusat dalam pencegahan virus corona. Tetapi secara pribadi dirinya dirugikan.

”Karena tidak ada lagi warga yang berani keluar untuk menjahit sepatu, sehingga berdampak kepada penghasilan saya,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah