FaktualNews.co

Tangkal Korona, Khofifah Imbau Warga Jatim di Perantauan Tak Mudik

Peristiwa     Dibaca : 1191 kali Penulis:
Tangkal Korona, Khofifah Imbau Warga Jatim di Perantauan Tak Mudik
FaktualNews.co/Mokhamad Dofir
Gubernur Khofifah Indar Parawansa ketika menggelar konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

SURABAYA, FaktualNews.coGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau warganya yang berada di perantauan, terutama di Jakarta untuk tidak mudik atau pulang ke kampung halamannya.

Imbauan ini diberikan sebagai langkah pemerintah dalam menangkal semakin meluasnya penyebaran virus korona atau Covid-19.

“Supaya yang sekarang di Jakarta tetap tinggal di rumah saja, jangan mudik. Karena saling melindungi, mereka juga harus terlindungi, seluruh anggota keluarganya juga harus terlindungi,” imbau Khofifah dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (29/3/2020) malam.

Seperti diketahui, Jakarta merupakan wilayah dengan tingkat penyebaran pasien positif korona terbanyak di seluruh Indonesia. Di wilayah tersebut, banyak warga Jawa Timur bekerja. Mereka kebanyakan berasal dari Lamongan dan Madura.



“Karena di Jakarta, pelaku UMKM terbanyak dari Lamongan dan Madura. (Mereka berdagang) apakah pecel lele, ayam penyet, soto, Sate Madura. Maka diimbau untuk tidak mudik dulu,” lanjut Khofifah.

Sementara bagi para perantau dari Jakarta maupun daerah terjangkit wabah korona yang terlanjur pulang ke kampung halamannya, Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini meminta kepada pemerintah setempat supaya mendata serta memberlakukan isolasi diri selama 14 hari di rumah sakit maupun di tempat-tempat yang ditunjuk.

“Mereka yang pulang dari daerah terjangkit, maka bupati dan walikotanya wajib menyiapkan ruang observasi 14 hari,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Lamongan Fadeli mengatakan, berdasar data yang dikantonginya, ada sekitar 4.000 warga Lamongan yang bekerja sebagai pedagang di Jakarta. Mereka membuka usaha kuliner soto ayam, pecel lele, tahu campur, hingga sari laut. Dari ribuan warga perantau asal Lamongan tersebut, 900 orang diantaranya sudah terlanjur pulang kampung.



Pihaknya pun menegaskan sudah melakukan pengecekan terhadap 900 warganya yang kini berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).

“Semua sudah dicek, 900 orang yang masuk ODR (ODP) itu alhamdulillah hasilnya baik,” kata Fadeli.

Dirinya juga mengklaim, sejauh ini tidak ada warganya yang dinyatakan positif korona, “Lamongan tidak ada yang positif hingga saat ini,” tutupnya.

 

 

• Baca berita-berita menarik hasil liputan Mokhamad Dofir

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh