Satu Warga Tulungagung Positif Corona, Hasil Tes Keluar Setelah Pasien Dinyatakan Sembuh
TULUNGAGUNG, FaktualNews.co-Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur menaikkan status Kabupaten Tulungagung menjadi zona merah usai adanya satu pasien positif corona.
Secara resmi, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung menuturkan, pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh secara klinis dan tengah menjalani isolasi mandiri di rumah.
Satgas Kabupaten Tulungagung, mengkonfirmasi satu pasien tersebut warga Desa Gandong Kecamatan Bandung Tulungagung yang dinyatakan positif Covid-19 dan telah sembuh ternyata memiliki riwayat pulang dari umroh.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Sukaji menuturkan, petugas medis yang mencurigai pasien langsung memberikan status pasien dalam pemantauan (PDP). Lalu, dirawat di ruang isolasi RSUD dr Iskak Tulungagung pada 19 Maret.
“Jadi ketika pulang umroh sakit, statusnya langsung PDP,” papar Sukaji, Senin (30/03/2020).
Riwayat pasien dengan sebutan 01 itu mengalami gejala seperti covid-19 sepulang dari umroh. Kemudian di rawat di RSUD dr Iskak sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).
Sepanjang perawatan kondisi fisik pasien sehat, sedangkan hasil lab swab ke BBTKL Surabaya menyatakan negatif sehingga tanggal 23 Maret pasien diizinkan pulang.
“Tapi hasil laboratorium dari Balitbangkes Kemenkas Jakarta baru keluar kemarin, Minggu (29/3/2020) sore menunjukkan pasien positif covid-19. Karena dalam kondisi sehat, pasien hanya isolasi mandiri di rumah saja,” ujarnya, Senin (30/3/2020).
Pihaknya menyatakan, timnya telah melakukan tracking terhadap orang yang menjadi kontak erat dengan pasien.
Mulai keluarga satu rumah, orang tua, rombongan umroh dan tetangga sekitar. Serta tamu yang berkunjung ke rumah sepulang umroh.
“Sepulang umroh, pasien sempat berada di rumah orang tua istrinya di Desa Gandong Kecamatan Bandung, sedangkan rumah pasien sendiri di Kelurahan Jepun. Pagi ini tim kami sudah berangkat untuk melakukan tracking terhadap kontak pasien,” jelas Sukaji.
Meski telah dinyatakan sembuh, pasien tetap melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari di tempat tinggalnya di Kelurahan Jepun.