TULUNGAGUNG, FaktualNews.co-Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Tulungagung memastikan salat Jumat tetap dilaksanakan. Namun protokal kesehatan tetap diikuti oleh pengurus masjid maupun jamaah yang hendak mengikuti salat jumat.
Ketua PCNU Kabupaten Tulungagung, Abdul Hakim Mustofa mengatakan, pihaknya telah mengirim panduan salat Jumat kepada seluruh ranting, dan pengurus masjid di Tulungagung.
Panduan itu berisi protokol pelaksanaan salat Jumat selama situasi pandemi virus corona.
“Di antaranya, warga yang sehat dan tidak takut tertular wajib melaksanakan salat jumat. Kedua, walau sehat tapi takut tertular disarankan tidak salat Jumat, apalagi sakit maka diharamkan salat Jumat,” ujarnya, Jumat (03/04/2020).
Ketentuan untuk masjid, Abdul Hakim Mustofa menambahkan, masjid diminta membagi jumlah jamaah agar tidak penuh. Jamaah bisa melakukan salat jumat di tempat lain, seperti musala atau tanah lapang. Selain itu pelaksanaan salat Jumat bisa dipercepat.
“Situasinya dhorurot jadi tidak apa-apa. Seperti biasanya khutbah dibacakan yang panjang-panjang bisa sampai 30 menit, saat ini diperpendek saja. Terpenting syarat rukun salat Jumat terpenuhi. Situasi ini boleh dilakukan karena dhorurot. Jika sudah normal akan kembali lagi. Kita berdoa semoga sebelum Ramadan pandemi sudah berakhir,” jelasnya.
Abdul Hakim Mustofa memastikan situasi pandemi corona di Tulungagung saat ini belum waktunya salat Jumat ditiadakan.
Hanya beberapa kegiatan keagamaan yang sifatnya sunah sejak beberapa hari lalu oleh PCNU ditiadakan.
“Seprti rutinan, tahlinan, yasinan, sementara ditiadakan dulu. Memang kita anjurkan, kegiatan keagamaan sunah lebih baik diberhentikan dulu,” jelasnya.