SUMENEP, FaktualNews.co – Gili Raja terletak di sebelah tenggara Pulau Madura. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Giligenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Gili Raja juga memiliki pesona biota laut yang tak kalah menakjubkan dari Gili lainnya di Pulau Madura.
Di pulau ini terdapat Pantai Morron, Goa Penyantren dan Pantai Bringin yang tak kalah mempesona. Tak jauh dari bibir pantai ujung barat, terdapat sebuah pohon beringin besar. Di bawah pohon berusia ratusan tahun tersebut terdapat sumur tua yang tidak pernah kering. Di pulau ini juga terdapat Makam Ki Agung Demang yang konon merupakan penghuni pertama Gili Raja.
Teluk Pandan (Gili Pandan) sendiri, merupakan salah satu pulau tak berpenghuni dan tercatat juga masuk wilayah administratif Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep.
Pulau yang cukup kecil ini, ternyata diam-diam ramai dikunjungi wisatawan, seperti surga tersembunyi yang memiliki keindahan yang luar biasa. Selain pasirnya putih dan bersih, air lautnya tenang dan juga ikannya warna warni kelihatan.
Mereka datang dari berbagai daerah, terutama pada hari libur. Itu terbukti dari sebaran foto Gili Pandan pada media sosial IG. Mayoritas yang berkunjung adalah dari kalangan muda mudi dengan memanfaatkan travel lokal yang berkedudukan di Kabupaten Pamekasan dan Sumenep.
Selama di sana, para pengunjung dimanjakan dengan berbagai keindahan alam yang masih alami dan aktivitas nelayan tradisional serta sejumlah kemasan dari pihak travel yang dibuat unik.
Gili Pandan, merupakan salah satu dari lima pulau yang tidak berpenghuni. Pulau lain yang tak berpenghuni, adalah Pulau Pasir Putih, Gili Duak, Karag Gemer dan Karangnoko. Sedangkan tiga pulau lainnya di Kecamatan Gili Genting berpenghuni dengan luas 0,53 Km 2/ 1,75% dari luas Kecamatan Gili Genting yaitu Gili Raja, Gilingan dan Giligenting.
Gili Bidadari Giliraja
Pulau Bidadari (Gili Bidadari) merupakan pulau kecil yang berada di sebelah barat pulau Gili Raja, masyarakat sekitar menyebut pulau ini dengan nama Gili Gilingan. Pulau ini cukup kecil dan hanya dihuni beberapa kepala keluarga. Penyebutan Gili Bidadari konon karena jumlah penghuni pulau ini didominasi oleh perempuan.
Gili Bidadari memiliki hamparan pantai pasir putih dengan air yang sangat jernih. Di sini pengunjung juga bisa menyaksikan aktivitas warga yang melaut dan mengolah ikan teri.
“Pemandangannya luar biasa menakjubkan, pantainya masih alami,” tutur Syaiful Anang, warga setempat. Sabtu (11/4/2020).
Pria yang juga aktif sebagai pegiat wisata ini menjelaskan, selain eksotisme destinasi wisata yang berada di Giliraja sendiri, dua pulau yakni Gili Pandan dan Gili Bidadari ini acap kali dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
“Kami sering mengantarkan wisatawan ke dua pulau itu, karena belum ada transportasi laut menuju kesana, biasanya kita arahkan menggunkan perahu nelayan dengan sistem sewa, lumayan lah untuk bantu-bantu warga Giliraja sebagai penghasilan tambahan diluar melaut,” imbuhnya.
Anda berminat berkunjung ke lokasi yang masih perawan ini, berikut panduan rute menuju wisata menakjubkan tersebut:
Jika treveler berangkat dari pelabuhan Cangkarman Bluto, anda hanya butuh waktu 45-60 menit menuju pelabuhan Tanggek Banbaru maupun Cangcang Lombang, untuk sampai pulau Giliraja menggunakan transportasi laut, dan rute ini kabarnya merupakan akses termudah dan tercepat menuju pulau setempat.