SIDOARJO, FaktualNews.co – Jasa mobil rental di wilayah Kabupaten Sidoarjo ikut merana akibat wabah virus corona atau covid-19. Dampak virus yang mengguncangkan dunia tersebut sudah dirasakan pengusaha jasa rental mobil sejak dua pekan terakhir.
“Jadi sekarang semua mobil belajar upacara. Maksudnya upacara itu (mobil) parkir semua mas,” ucap M Lukman Mualim, salah satu pengusaha jasa mobil rental sambil berkelar kepada wartawan FaktualNews.co, Senin (13/4/2020).
Lukman mengaku, pihaknya tidak bisa berbuat banyak sejak pandemi corona ditetapkan social distancing oleh pemerintah. Kini, lanjut dia, usaha yang dirintis sejak 2004 silam hingga saat ini punya 30 armada mobil tersebut terparkir di garasi di Desa Semampir, Kecamatan Sedati.
Dampak tidak beroperasinya jasa mobil rental yang biasanya disewa untuk mengatar pariwisata, tamu perusahaan hingga tamu pejabat juga berdampak bagi pegawainya, terutama para supir yang dipekerjakannya.
Lukman menyatakan sejak tidak beroperasi dan sepi order, para driver yang dipekerjakannya terpaksa hanya berkatifitas di garasi agar tidak kehilangan mata pencarian sehari-harinya. Ia menyebut saat ini ada 7 driver yang hanya mampu dikasih upah uang makan sebesar Rp 50 ribu setiap harinya.
“Kalau setiap harinya narik upahnya Rp 200 ribu. Namun, kali ini saya hanya bisa kasih uang makan saja kepada mereka. Kan kita gak bisa serta merta menghentikan mereka. Mereka juga punya keluarga,” ungkap Lukman yang saat ini maju kontestasi Pilkades Semampir tersebut.
Selain memikirkan kehidupan para pegawai, mobil yang digunakan untuk jasa rental tidak sepenuhnya dibeli dari uang cash. Lukman mengaku, sebagian mobil masih ada tanggungan kredit di leasing.
“Kondisi saat ini kami juga sulit untuk angsur kredit. Namun, alhamdulillah seperti yang disampaikan pemerintah bahwa sebagian saya ajukan penundaam cicilan ada yang mau,” jelas pemilik CV Armada Jaya Trans itu.
Senada, Abdul Rouf yang juga pengusaha jasa rental mobil dari CV Alhamdi Trasns sama seperti yang dirasakan Lukman Mualim. Rouf mengaku sejak pandemi virus corona datang pendapatan turun drastis.
Bahkan, dalam sehari ada 22 armada mobil yang dimilikinya tersebut terparkir manis di garasi. Bukan hanya itu, armada milik orang lain yang biasanya dikerjasamakan denganya juga terpaksa dikembalikan kepada pemiliknya.
“Kondisi saat ini 80 persen turun drastis dari bisanya. Mau gimana lagi mas, kita hanya berdoa dan bersabar saja,” ucap pemuda asal Desa Siwalanpanji, Kecamatan Buduran itu.