Terkait Tewasnya Tiga Pekerja di Mojokerto, Polisi Proses Penyelidikan
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Terkait kasus kecelakaan kerja yang menimpa tiga pekerja PT Energi Agro Nusantara (Enero) Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, yang meninggal dunia. Hingga kini Satreskrim Polres Kota Mojokerto masih melakukan peyelidikan untuk mengungkap penyebab tewasnya korban
Kasatreskrim Polresta Mojokerto, AKP Sodik Efendi, menyatakan, pasca olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Sabtu (11/4/2020) malam Ketiga jenazah langsung diotopsi di RS Bhyangkara Polda Jatim. Menurutnya, langkah itu dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
”Otopsi sudah dilaksanakan. Baru kemarin pagi, sekitar pukul 02.00 pelaksanaannya selesai,” terangnya, Senin (13/4/2020).
Menurut Sodik, proses otopsi yang melibatkan tim dokter forensik itu belum cukup untuk mengungkap penyebab kematian korban. Oleh karena itu, pihaknya masih harus melakukan proses penyelidikan lebih lanjut.
”Kami belum bisa menyimpulkan apa-apa, masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya.
Bersama Tim Labfor Polda Jatim, pihaknya juga akan mengambil sampel terhadap cairan yang terdapat di kolam preselting atau kolam pegendapan di pabrik pengolah bioetanol tersebut.
”Ambil sampel untuk cek kandungan kimianya yang ada di sana (TKP). Itu cairan apa, kandungan apa, cuma yang mengatahui kan ahlinya (tim labfor), bukan kita,” tandasnya.
Oleh sebab itu, Sodik mengaku belum bisa memastikan penyebab meninggalnya para korban. Baik apakah karena ada kemungkinan keracunan cairan dari endapan sisa etanol di dalam kolam, atau justru karena menghirup gas tertentu.
Sebab, sebelum ditemukan tewas, ketiga korban sempat mencium bau menyengat saat mencuci kolam preselting.
”Jadi dari ahli nanti kita sandingkan hasil otopsi apa dan dari labfor apa. Baru tahu nanti penyebab kematian korban,” tegasnya.
Sodik menambahkan, sejauh ini pihaknya juga telah menggali keterangan dari sejumlah saksi terkait kejadian maut di anak perusahaan BUMN PTPN X itu. Tak hanya mengungkap penyebab tewasnya para korban, Polresta Mojokerto juga akan mengusut apakah laka kerja itu terdapat unsur pidana atau tidak.
Sementara itu, dari rilis dari manajemen pabrik bioetanol. Melalui rilis tertulis ini Direktur Utama PT Enero Izmirta Rachman menyebutkaan, kecelakaan kerja terjadi saat lima pekerja melakukan rutinitas membersihkan kolam pengendapan di dalam pabrik.
“Lima orang karyawan PT Enero, Mojokerto menjadi korban kecelakaan kerja pada saat melakukan pekerjaan rutin yaitu pembersihan slurry (lumpur) campuran spentwash dan yeast (ragi) yang ada di kolam presettling (kolam pengendapan),” jelasnya.
Izmirta menambahkan, pihak manajemen langsung mengevakuasi kelima korban ke RSUD RA Basuni. Sayangnya, nyawa tiga pekerja tak tertolong. Sedangkan dua pekerja saat ini masih dirawat di rumah sakit pelat merah tersebut.
“Koordinasi dengan pihak rumah sakit dan kepolisian akan terus dilakukan. Kami akan bertanggung jawab penuh dan akan menanggung biaya perawatan seluruh korban,” tandasnya.