FaktualNews.co

IDI Tulungagung Rencanakan Rapid Test Mandiri untuk 242 Anggotanya

Kesehatan     Dibaca : 1276 kali Penulis:
IDI Tulungagung Rencanakan Rapid Test Mandiri untuk 242 Anggotanya
FaktualNews.co/Latif Syaipudin
Bobby Prabowo Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 IDI Tulungagung.

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Tenaga Medis merupakan salah satu kelompok rentan terhadap penyebaran Covid-19. IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Cabang Tulungagung berencana lakukan rapid test mandiri kepada para anggotanya.

Saat ini, untuk perencanaan rapid test masih menunggu pemesanan alat yang diperkirakan segera tiba di Tulungagung.

“IDI sebagai organisasi profesi gencar mengingatkan untuk selalu menggunakan APD. Kami dari IDI sudah berupaya pengadaan sendiri rapid test sejawat kita,” terang, Bobby Prabowo Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 IDI Tulungagung, pada Rabu (15/04/2020).

Rapid test akan dilaksanakan kepada Dokter yang bekerja untuk RS swasta maupun pemerintah, praktik mandiri, dan semua yang tergabung ke dalam IDI cabang Tulungagung.

“Nanti kita khususkan untuk tenaga medis, kami berupaya melindungi tenaga medis dulu,” jelasnya.

Lanjut Bobby, dalam penangan Covid-19 satgas terus bergerak, termasuk mengumpulkan donasi.

“Donasi untuk memenuhi kebutuhan IDI. terutama hntuk anggota, walaupun nanti katanya ada bantuan dari Pemda meskipun sampai saat belum ada,” tambahnya.

Bobby mengimbau kepada masyarakat untuk memamtuhi segala tata tertib selama masa pandemi Covid-19 ini.

“Jadi saat ini Pemerintah sudah mencanangkan seluruh masyarakat harus menggunakan masker, jadi disinilah penularan bisa terjadi sehingga pakai masker bagi siapapun,” paparnya.

Aturan tersebut, meningkat dari aturan terdahulu jika penggunaan masker hanya untuk orang yang sakit saja.

“Sehingga bukan yang sakit saja yang menggunakan masker, semua wajib. Karena kita tidak tahu kita carrier atau tidak, wajib menjaga semuanya dengan menggunakan masker,” papar Bobby.

Selain imbauan untuk masyarakat, pihaknya juga berpesan untuk anggota IDI. Bahwa harus tetap harus hati-hati.

“Gunakan aturan jarak sekarang dua mater, wajib pakai APD dalam memeriksa, dengan standard APD yang sudah dianjurkan Kemenkes dan WHO,” paparnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh